Jumat 09 Feb 2018 13:04 WIB

Luapan Sungai Ciliwung Surut, Warga Balik ke Rumah

Perumahan warga di sekitar jembatan Kampung Melayu sudah kembali dipadati warga.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Teguh Firmansyah
Korban banjir mendatangi Puskesmas Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Korban banjir mendatangi Puskesmas Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Pengungsi korban banjir Sungai Ciliwung kawasan Kampung Melayu telah kembali ke rumah masing-masing. Sebelumnya, tercatat sebanyak 1.392 jiwa mengungsi di sejumlah titik pengungsian kawasan Kampung Melayu.

Pantauan Republika.co.id, Jumat (9/2), perumahan warga di sekitar jembatan Kampung Melayu sudah kembali dipadati warga. Menurut Lurah Kampung Melayu. Setiyawan, memang sudah tidak tercatat warga yang masih mengungsi.

"Sekarang warga sudah balik ke rumah masing-masing. Tidak ada yang mengungsi," kata Setiyawan, saat ditemui di lokasi pascabanjir, Jumat (9/2).

Saat ini, sudah tidak terlihat genangan air di perumahan warga. Namun, sejumlah lumpur masih terlihat menggenangi rumah warga. Para warga dibantu petugas PPSU dan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur terlihat membersihkan lumpur yang tersisa.

Meskipun demikian, salah satu warga Kampung Melayu yang juga memiliki warung asongan, Maryam, mengatakan ia berencana untuk kembali ke rumah anaknya untuk mengungsi. Hal ini karena rumahnya masih penuh lumpur dan belum bisa ditempati.

"Ini habis ini kayaknya mau balik ke sana (rumah anaknya) lagi. Rumah saya belum bisa ditempatin, masih kotor," kata Maryam.

Hingga saat ini, seluruh personel baik dari Sudin SDA dan PPSU terus membersihkan lumpur yang tersisa. Nantinya, lumpur tersebut akan dibuang ke Dumping Side Sungai Kendal, Rorotan, Jakarta Utara. Sementara itu, sampah akan dibuang ke Bantargebang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement