Jumat 09 Feb 2018 14:40 WIB

BNN Tes 162 Ton Bahan Pil PCC Asal Timor Leste

Bahan baku tersebut pun diuji di Laboratorium BNN, Cawang, Jakarta Timur.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Kabag Humas BNN, Komisaris Besar Polisi Sulistiandriatmoko
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Kabag Humas BNN, Komisaris Besar Polisi Sulistiandriatmoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menerima sampel prekursor hasil pengungkapan kasus narkoba oleh Kepolisian Timor Leste sebanyak 162 ton yang masih berupa bahan baku diduga untuk Pil PCC. Bahan baku tersebut pun diuji di Laboratorium BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (9/2).

Kepala Bagian Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko mengungkapkan, bahan baku yang disita pada 23 Januari 2018 lalu tersebut kuat dugaan akan diedarkan di Pulau Jawa. Berdasarkan dokumen perjalanan kapal pengangkut, diketahui tujuan bahan baku tersebut adalah Indonesia.

Prekursor itu dimasukkan ke dalam sembilan truk kontainer. BNN pun melakukan uji coba untuk memastikan bahan baku tersebut benar untuk pil PCC. "Sekarang belum bisa mengatakan itu karena hasil lab-nya belum ada, tetapi andai kata jadi bahan baku pembuat PCC, 162 ton jadi berapa ratus juta pil? Bahkan miliaran pil yang akan dikonsumsi anak-anak kita usia SD, usia SMP," tutur Sulis di Laboratorium BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (9/2).

Menurut Sulis, hasil laboratorium baru akan keluar tiga hingga empat hari kemudian. "Sudah sampaikan untuk jadi atensi, supaya ini juga bisa dikerjakan. Sehingga Senin atau Selasa kita sudah bisa dapat hasilnya," kata Sulis menambahkan.

Perwakilan Kepolisian Timor Leste, Inspektur Almeiro Dias Quintas mengatakan, sampel prekursor itu sengaja dibawa ke Indonesia berdasarkan nota kesepahaman antara BNN dengan kepolisian Timor Leste. Secara teknis, ada kesepakatan untuk membawanya ke Indonesia dan diuji lab. "Masalah teknis ya ada MoU polisi Timor Leste dengan BNN jadi kita aturkan pada MOU jadi ada kesepakatan kita bawa ke Indonesia," kata Dias.

Kejaksaan Timor Leste, Jaksa Jasto Babo Suarez mengatakan, pengujian ini diperlukan untuk dijadikan alat bukti peradilan di Timor Timur. Tujuh awak kapal dan dua kapten kapal yang membawa 162 ton bahan tersebut telah ditangkap.  "Saya dampingi rekan kepolisian Timor Leste, barang yang dicurigai sebagai bahan untuk membuat narkoba atau sejenisnya untuk tes, kita tunggu hasilnya untuk bisa jadi alat bukti di proses peradilan," ujar Suarez.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement