Jumat 09 Feb 2018 14:48 WIB

Pemerintah akan Hilangkan Kendala Investasi

Menteri diminta berkoordinasi untuk hapus aturan hambat investasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menggelar rapat internal bersama para menteri bidang ekonomi untuk membahas peningkatan investasi dan ekspor.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengatakan, dalam rapat tersebut wakil presiden meminta agar para menteri dapat saling berkoordinasi untuk menghilangkan aturan-aturan yang masih membelit investasi.

"Kita harus mencari quick win untuk mempercepat kita mengembalikan kenapa sekarang investasi menurun, masalah-masalah yang menjadi kendala bagi investor itu kita coba hilangkan semua," ujar Sofjan ketika ditemui di Istana Wakil Presiden, Jumat (9/2).

Sofjan mengatakan, wakil presiden dijadwalkan akan bertemu dengan sekitar 40-50 perusahaan manufaktur besar dari dalam negeri maupun luar negeri. Pertemuan itu untuk mendapatkan masukan terkait kendala investasi maupun ekspor yang masih dihadapi.

Sofjan mengatakan, beberapa kendala yang dihadapi antara lain terkait pemberian tax holiday dan tax allowance khususnya bagi perusahaan padat karya maupun perusahaan yang berorientasi ekspor. Pemberian insentif ini masih dibebankan dengan persyaratan yang membelit sehingga mempersulit investor. Selain itu, keluhan investor lainnya yakni terkait implementasi regulasi yang berbeda antara di pusat dan daerah. "Kita harus bersaing dengan negara-negara lain yang memberikan (kemudahan iklim investasi), jangan sampai orang berpikir kita tidak serius untuk menyelesaikan ini," kata Sofjan.

Persyaratan yang membelit masih menjadi kendala utama bagi investor. Menurut Sofjan, hal ini yang membuat para investor melihat Indonesia bukan sebagai tempat investasi yang mumpuni sehingga kalah saing dengan Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Dalam rapat tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para menteri untuk menyelesaikan persoalan investasi dan ekspor selama dua minggu.

"Kita sudah identifikasi satu per satu, dan akan diumumkan oleh menteri-menteri yang bersangkutan dalam dua minggu untuk mengembalikan image yang positif bahwa Indpnesia serius (memberikan kemudahan investasi)," ujar Sofjan.

Sofjan mengatakan, persyaratan yang masih membelit nantinya akan dipangkas dan disederhanakan. Selain itu, pemerintah akan memberikan insentif-insentif baru dan memetakan spesialisasi produk yang menjadi kekuatan ekspor Indonesia ke depan.

Adapun rapat internal tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. Rapat berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB hingga 11.30 WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement