REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan yang lebih baik turut membantu anak-anak mustahik jadi muzaki. Dengan demikian, perbaikan kehidupan bangsa juga turut terbantu.
Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Efri Syamsul Bahri menjelaskan, kesempatan untuk mengikuti program beasiswa apalagi yang dilengkapi persiapan terbilang langka, maka mereka yang menerima manfaat program ini harus memaksimalkanmya. Baznas menargetkan periode 2015-2020 sebagai periode kebangkitan zakat.
Baznas 34 prov dan di 514 kabupaten dan kota. Program Baznas memang menyasar mustahik. Tapi dalam konteks pembangunan, Baznas juga membuka akses pendidikan terutama untuk mustahik.
''Kalau input mustahik bagus, mareka bisa jadi muzakki,'' kata Efri dalam peluncuran Program Beasiswa ICMI Cerdas yang merupakan kerja sama ICMI dengan Baznas dan beberapa lembaga lain di Jakarta pada Jumat (9/2).
Baznas juga sudah memiliki SMP Cendikia Baznas meski baru angkatan pertama. Baznas sedang berupaya agar bisa ditingkatkan pula hingga ada SMK. Baznas punya cita-cita untuk punya universitas bagi anak-anak mustahik.
Baznas memiliki 121 titik program pemberd zakat dan butuh SDM andal. Sudah ada lima Rumah Sehat Baznas dan masih akan bertambah tiga lagi.
Sebelumnya, ICMI menggandeng Baznas dalam Program Beasiswa ICMI Cerdas. Baznas akan berperan dalam seleksi anak-anak mustahik yang bisa mendapat beasiswa yang fokus ke pendidikan tinggi luar negeri ini. Di tahap persiapan, Euero Management Indonesia akan membantu pembekalan kapasitas bahasa para penerima manfaat program.