REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tensi politik menuju Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) mulai meningkat. Calon gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku mulai melihat indikasi upaya pelemahan soliditas PDIP sebagai partai pengusungnya.
Ganjar menegaskan, dalam pertarungan pilkada, segala cara akan dilakukan untuk membuat lawan politik menjadi lemah . "Caranya macam- macam, yang langsung ya kampanye hitam, atau cara memutar dengan memecah belah partai dari dalam atau meseolah- olah ada friksi di dalam dengan harapan kader tidak percaya diri," katanya, di Semarang, Jumat (9/2).
Indikasi adu domba tersebut, menurut Ganjar, sudah terlihat dari pemberitaan di media akhir-akhir ini. Di antaranya muncul berita yang membenturkan dirinya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Menkumham Yasonna Laoly yang juga kader PDIP.
Pembenturan tersebut dilakukan untuk membuat kader merasa partai tidak kompak. Dengan begitu maka mesin partai tidak akan bergerak selaras satu komando.
"Muncul berita seolah-olah saya menyeret-nyeret nama Mbak Puan waktu saya menjadi saksi sidang e-KTP, Pak Yasonna juga," katanya.
In Picture: Ganjar Pranowo Bersaksi di Sidang Kasus KTP-El.
Padahal, Ganjar mengaku sama- sekali tidak pernah menyebut nama-nama yang dimaksud tersebut. Bukan tidak mungkin ia juga akan dibenturkan dengan yang lain yang intinya membuat seolah-olah PDIP tidak solid.
Berita-berita tersebut, lanjutnya, diembuskan pihak tertentu sangat kuat. Salah satunya bisa dilihat dari judul dan isi berita yang hampir sama.
"Bahkan kutipan langsung di berita- berita itu sama semua. Tidak mungkin dong media bikin berita sama kalau tidak ada yang mengarahkan," tandasnya.
Namun, Ganjar tidak ingin menukik pada kontroversi berita tersebut. Ia sangat yakin kader PDIP solid sehingga dengan adanya berita- berita yang memecah belah partai tersebut tidak akan mempengaruhi mesin pemenangan PDIP di pilgub Jawa Tengah 2018.
PDIP masih solid dan satu komando. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini, menurutnya, tidak bisa dipecah belah dan diadudomba dengan berbagai narasi apapun.
"Saya sudah komunikasi dengan pimpinan partai dan semua sepakat bahwa serangan mulai gencar. Kita tidak boleh lengah dan jangan mudah terombang ambing," tegasnya.