Sabtu 10 Feb 2018 16:49 WIB

Butet Tantang Talenta di Luar Jawa untuk Berprestasi

Limpahan bakat-bakat muda bulu tangkis Indonesia masih didominasi dari Pulau Jawa.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Joko Widodo (dari kiri) bersama Atlet Bulutangkis Ganda Campuran peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/8).  (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo (dari kiri) bersama Atlet Bulutangkis Ganda Campuran peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/8). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pebulu tangkis senior Indonesia Liliyana Natsir meminta bakat-bakat muda di pelosok Tanah Air untuk berani mengembangkan karier hingga skala nasional bahkan internasional. Sosok yang akrab disapa Butet ini mengakui, limpahan bakat-bakat muda bulu tangkis Indonesia masih didominasi dari Pulau Jawa.

Menurut Butet, hal itu terjadi karena dua faktor utama. Pertama, soal keberadaan klub badminton yang menjamur di Pulau Jawa. Kedua, terkait motivasi yang kurang dari pebulu tangkis di daerah untuk mengembangkan karier.

Butet menjelaskan, jalan menuju status atlet kelas dunia harus dimulai dengan masuk ke klub. Di bawah naungan pengurus profesional, para atlet muda akan mendapatkan pendidikan bulu tangkis yang tepat sehingga mampu menjadi atlet tangguh.

Namun, menurut Butet, sering kali banyak masalah mengiringi para pebulu tangkis di daerah untuk bergabung dengan klub-klub yang basisnya tersebar di Pulau Jawa. Kendala jarak dan mental menjadi problem yang sering jadi batu sandungan bagi atlet-atlet belia untuk memulai karier di Pulau Jawa.

"Ini tidak bisa dimungkiri ya, memang ketika masih anak-anak usia di bawah 10 tahun harus sudah pisah dengan orang tua itu berat. Ini yang kadang jadi persoalan atlet-atlet di daerah," kata Butet usai mengisi kegiatan Djarum Foundation Coaching Clinic di GOR Turide, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/2).

Namun, Butet menegaskan keinginan untuk berprestasi haruslah dipupuk dari kesungguhann di dalam hati. Atlet kelahiran Manado, Sulawesi Utara ini menceritakan pengalamannya ketika harus berjuang meraih kesuksesan sejak masih anak-anak.

Kala itu di akhir 1990an, Butet berani merantau ke Pulau Jawa demi meraih mimpi menjadi atlet berprestasi. "Saya juga sama. Sempat berpikir, duh nanti jauh dari keluarga bagaimana, tapi tekad sudah bulat jadi jalan terus," kata Butet.

Peraih medali emas Olimpiade 2016 ini mengatakan, pada akhirnya dukungan dari orang tua adalah modal utama untuk meredam semua keresahan selama di perantauan. Butet mengatakan, kedua orang tuanya tak pernah membuatnya berat untuk meninggalkan kampung halaman. Dukungan moril seperti ini membuat tekad Butet semakin bulat.

"Orang tua punya peran utama. Sekarang semua sudah lebih maju. Jadi atlet bulu tangkis di jaman ini menjanjikan, untuk itu seharusnya dukungan orang tua ya 100 persen," kata Butet.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement