REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta, RK (22), yang diduga melakukan penelantaran terhadap bayinya, ditangguhkan penahanannya oleh Pihak Kepolisian Resor Kota Bekasi. Kasus penelantaran bayi yang terjadi di Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, sebelumnya berhasil diungkap kepolisian Resor Metro Bekasi Kota pada Kamis, (8/2) atas laporan dari warga setempat.
"Ya, itu demi kemanusiaan. Hubungan ibu dan anaknya seharusnya memang harus dipersatukan kembali, mengingat bayinya kan juga butuh air susu ibu. Pada akhirnya orang tua RK juga akan mengurus bareng bayinya itu," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andarisaat dikonfirmasi Republika.co.id, Sabtu (10/2).
Ia pun membenarkan, saat ini bayi yang sebelumnya dirawat di RSUD Kota Bekasi itu telah dibawa ke kampung asal RK atau tempat tinggal orang tua RK yakni di Lampung. "Sudah dibawa oleh orang tuanya ke Lampung," jelasnya.
Erna mengatakan, pada awalnya pihaknya menerima pengaduan dari masyarakat perihal adanya bayi yang dititipkan kepada seorang bidan berinisial SS yang beralamatkan di Jalan Jati, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan. Aduan itu berupa dugaan penelantaran yang dilakukan oleh RK terhadap bayi kandungnya sendiri yang ia lahirkan di Yogyakarta.
Setelah kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata memang benar, RK memang akan kembali untuk mengambil bayinya di bidan SS untuk dirawat di kampungnya di Lampung, tuturnya. RK yang sempat beberapa hari ditahan, pada akhirnya pun ditangguhkan.
Dengan demikian, Erna menjelaskan, kasus ini pun selesai secara kekeluargaan. RK telah kembali bersama dengan bayinya dan keluarganya di Lampung.