REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi sinergitas antara TNI Angkatan Laut (AL), Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, dan unsur lain yang terlibat dalam penggagalan penyelundupan narkoba jenis sabu di Kapal MV Sunrise Glory. Panglima mengungkapkan penangkapan telah dipersiapkan sejak lama.
"Menangkap Kapal MV Sunrise Glory adalah hal yang kita rencanakan sudah lama, sejak akhir Desember 2017," ujar Hadi dalam pemberian amanatnya di Dermaga Lanal Batam, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (11/2).
Setelah perencanaan itu, Kapal MV Sunrise Glory beserta awak kapalnya dapat ditangkap pada Februari 2018 ini. Kapal tersebut membawa 41 karung berisi narkoba jenis sabu dengan berat sekitar 1 ton (1.000 kg) lebih.
Dengan penggagalan penyelundupan narkoba itu, Hadi menyebutkan, kehancuran yang dapat melanda generasi penerus bangsa dapat terhindarkan.
"Paling tidak, kita sudah menyelamatkan generasi muda, generasi penerus bangsa. Kita sudah berhasil menyelamatkannya dari kehancuran," katanya.
Menurut Hadi, penggagalan penyelundupan barang haram itu merupakan bagian dari prestasi bersama antara TNI AL, BNN, Polri, Bea Cukai, dan unsur terkait lainnya. Karena itu, lanjut Hadi, sinergitas seperti itu harus mendapatkan apresiasi. Ia pun ingin sinergitas dan kerja sama tersebut terus ditingkatkan.
"TNI AL khususnya terus melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi terkait. Seperti BNN, Polri, dan Bea Cukai," terang Hadi.
Hadi kemudian mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh awak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sigurot 864. Menurut Hadi, mereka telah menunjukkan kerja yang terbaik untuk negeri ini.
"Komandan kapal adala perwira yang telah menunjukkan dedikasinya menjadi komandan kapal yang punya naluri bertempur di laut. Kalian menjadi contoh untuk kita semua. Teruskan karya terbaikmu untuk negeri," tutur Hadi.