Ahad 11 Feb 2018 16:47 WIB

Polisi Rawat Sopir Bus "Maut" di Klinik Polres Subang

Sopir tersebut jalani perawatan dengan pengawasan ekstra ketat dari kepolisian

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Petrugas mencari barang-barang berharga saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petrugas mencari barang-barang berharga saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sopir Bus Pariwisata Premium Passion Nopol F 7959 AA, yang mengalami kecelakaan di Turunan Emen, Kampung Cicenang, Desa/Kecamatan Ciater, Subang, Amirudin (32 tahun) masih mendapat perawaran di Klinik Kesehatan Polres Subang. Sopir yang merupakan warga Kampung Laladon RT 01/01, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor ini, mendapat pengawasan ekstra ketat dari kepolisian.

Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni membenarkan bila perawatan sopir bus maut itu dipisahkan. Sopir yang membawa 55 penumpang tersebut, tidak dirawat di RSUD Ciereng. Melainkan, di Klinik Kesehatan Polres Subang.

"Karena, yang bersangkutan sedang kami mintai keterangan dan diawasi," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (11/2).

Menurut Joni, saat ini sopir bus sudah dalam kondisi sadar. Yang bersangkutan, sudah bisa dimintai keterangan. Akan tetapi, belum maksimal.

Karena itu, untuk memeroleh keterangan yang dari saksi kunci ini, sopir tersebut perawatan kesehatannya berada di lingkungan Mapolres.

"Untuk status, sampai saat ini sopir tersebut masih jadi saksi," ujar Joni.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement