REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Parisadha Buddha Dharma berharap tak ada upaya memperalat dan menggunakan isu agama di tahun politik.
Agama nggak salah, semua agama baik, tapi jangan diperalat, kata Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Suhadi Sandjaja kepada Republika, Ahad (11/2).
Ia beranggapan, tahun politik adalah momentum pesta demokrasi. Menurut dia, yang namanya pesta demokrasi, maka harus dirayakan dengan suka ria.
"Kalau sudah dipilih, itu kan pimpinan kita semua, bukan pimpinan untuk kelompok kita," ujar Suhadi.
Menurut dia, agama harus menjadi dasar perilaku setiap umat manusia. Sebab, semua agama mengajarkan kebaikan pada pemeluknya.
"Jadi, jangan memperalat agama, dan yang punya agama jangan mau diperalat," kata Suhadi.
Terkait adanya wacana kebijakan Bawaslu menyusun materi dakwah dan ceramah, ia mengatakan selama ini pemuka agama Buddha telah lama melakukannya. Kampanye mencegah politik uang, mencegah berita bohong, dan hidup damai sudah menjadi bimbingan sehari-hari pemeluk agama Buddha.
"Kembalikan kesucian agama. Jangan masuk wilayah agama (dalam berkampanye)," ujar dia.