Ahad 11 Feb 2018 18:25 WIB

Muslimah Sukabumi Kampanye Gerakan Tutup Aurat

Aksi Gerakan Menutup Aurat (Gemar) dilakukan dengan turun ke jalan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Ratusan perempuan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan komunitas hijab menggelar aksi simpatik gerakan menutup aurat (Gemar) di jalan utama Kota Sukabumi Ahad (11/2).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Ratusan perempuan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan komunitas hijab menggelar aksi simpatik gerakan menutup aurat (Gemar) di jalan utama Kota Sukabumi Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan massa mahasiswa dan komunitas hijab di Kota Sukabumi, Jawa Barat menggelar aksi simpatik gerakan menutup aurat (gemar), Ahad (11/2). Gerakan tersebut dilakukan dengan cara diskusi dan membagikan kerudung atau jilbab kepada warga.

Aksi tersebut dimulai dengan acara talkshow di Alun-Alun Kota Sukabumi. Selanjutnya massa berjalan kaki menyebarkan seribu kerudung dan seribu kaos kaki kepada warga di sejumlah jalan protokol Sukabumi.

"Pada hari ini kami dari unsur mahasiswa dan komunitas di Sukabumi mengadakan gerakan menutup aurat," terang salah seorang koordinator aksi dari Bidang Perempuan, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Kota Sukabumi, Sinta Srinita.

Menurut Sinta, gerakan menutup aurat ini merupakan gerakan nasional yang diselenggarakan setiap 14 Februari. Tujuannya untuk mengajak perempuan muslim untuk berhijab.

Sinta menambahkan, ada tiga hal yang disampaikan dalam aksi simpatik ini. Pertama ajakan untuk mengamalkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, menutup aurat sesuai syariat Islam dan terakhir mengampanyekan gerakan menutup aurat kepada seluruh kaum perempuan.

Berhijab, ujar Sinta, tidak hanya menjalankan kewajiban. Melainkan juga sebagai upaya menghindari tindakan kriminalitas seperti pelecehan seksual yang saat ini marak terjadi.

Selain itu kata Sinta, Sukabumi merupakan daerah yang religius. Sehingga masyarakatnya perlu menanamkan nilai-nilai yang Islami.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati yang mengisi materi dalam acara /talkshow mengatakan, gerakan menutup aurat digagas oleh mahasiswa KAMMI dan komunitas hijab di Sukabumi.

"Gerakan membangun Sukabumi dengan cara mengajak perempuan untuk menutup auratnya dan menegakan agama," imbuh dia.

Gerakan menutup aurat ini lanjut Fitri berdampak pada kota menjadi diberkahi. Di mana syarat sebuah kota atau negara diberkahi apabila penduduknya beriman dan bertakwa serta menutup aurat menjadi salah satu indikator.

Selama ini ungkap Fitri, Kota Sukabumi terkenal sebagai kota santri dengan kesadaran untuk menutup aurat lebih tinggi dibandingkan kota yang lain. Namun ke depan sambung dia, karakter perempuan di Sukabumi harus sesuai dengan ajaran Islam seperti akhlak baik maka ibadahnya baik dan jika ibadahnya baik maka Insya Allah akhlak baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement