REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiatmoko mempercayakan pengungkapan kasus penyerangan yang terjadi Gereja Santa Lidwina, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (11/2) pagi, kepada aparat penegak hukum. Umat diminta tetap tenang.
"Umat tetap tenang dan tidak perlu terpancing emosi. Persoalan ini sudah ditangani aparat yang berwajib dan diharapkan bisa segera tuntas," kata Rubiyatmoko di Semarang.
Uskup sendiri telah menjenguk para korban luka pada kejadian tersebut. Menurut dia, para korban sudah tertangani dengan baik dan kondisinya tidak mengkhawatirkan.
"Mereka tidak dendam sama sekali. Mereka justru merasakan begitu Tuhan melindungi dalam kejadian tersebut," katanya.
Melalui kejadian ini, lanjut dia, masyarakat harus bisa menjaga kehidupan bersama dan jangan sampai mudah diadu domba sehingga menimbulkan kecurigaan satu sama lain. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Namun, ia mempercayakan pengungkapan peristiwa tersebut kepada aparat yang berwajib hingga tuntas. Sebelumnya, seseorang tidak dikenal yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22) warga Krajan RT 02 RW 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur, menyerang Gereja Santa Lidwina, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejumlah orang terluka dalam kejadian tersebut, termasuk seorang pastur, Romo Edmund Prier. Pelaku sendiri bisa dilumpuhkan oleh petugas yang datang ke lokasi setelah menerima laporan tersebut.