REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merespon munculnya kasus penganiayaan yang dialami ulama dan jamaah di masjid. Pemkot Bandung menggelar rapat koordinasi bersama kepolisian, TNI, dan forum ulama akhir pekan kemarin.
Berdasarkan rapat koordinasi tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan aparat kewilayahan untuk meningkatkan peran aktif menjaga lingkungan. Terutama masjid-masjid dan para ulama.
"Saya sudah rapat dengan kelurahan kecamatan. Saya memerintahkan mereka untuk turun langsung tidak banyak memerintahkan anak buah, memastikan wilayahnya, masjid masjid, para ulama dilindungi," katanya.
Ia mengimbau agar peran anggota linmas lebih dioptimalkan untuk menjaga keamanan masyarakat. Termasuk berkoordinasi dengan kepolisian agar kondusivitas tetap terjaga. Emil, sapaan akrabnya, meminta agar masyarakat juga banyak beraktivitas di masjid. Selain sebagai ajang silaturahmi, agar tidak tercipta situasi yang memancing kasus kriminal seperti saat sepi.
"Dan kami sudah koordinasi dengan kepolisian juga TNI personil-personilnya akan rajin ikut berdialog, shalat subuh, jamaah di masjid agar sinergitas ini memberikan rasa aman," ujar Emil.
Emil menyebutkan memasuki tahun politik sangat rentan terhadap gangguan keamanan. Untuk itu dia meminta agar tidak menjadikan gelaran pilkada ini sebagai sesuatu yang menegangkan. Ia pun berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat resah. Masyarakat juga diminta tidak mempercayai isu-isu yang provokatif yang justru membuat khawatir.
"Kepada para ulama juga sama kepada jamaahnya jangan provokasi dengan berita berita yang meresahkan emosional tanpa melakuka konfirmasi konfirmasi dulu. Tadi pa kapolres sudah memberikan contoh berita di Indramayu ternyata hoaks itu jangan sampai karena hoax terus dikonsumsi kemudian membuat rasa ketakutan semakin tinggi," jelasnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya optimal menjaga keamanan Kota Bandung. Yakni dengan mengerahkan seluruh personil dari kepolisian untuk meningkatkan keamanan.
"Semua memberikan kontribusi untuk keamanan kota Bandung, baik itu yang dinasnya di Prabu, sabhara, binmas, reserse, kita bersinergis menjalankan tugas sesuai tupoksinya tapi goalnya menjaga situasi kamtibmas di Bandung aman," kata Hendro.
Hendro pun mengaku akan memerintahkan anggotanya untuk ikut shalat subuh berjamaah di masjid. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas terhadap jamaah dan tokoh agama.
"Berkaitan dengan adanya isu-isu yang penganiayaan terhadap ulama anggota kami sudah melaksaakan shalat di masjid dan berkoordinasi dengan dkm para ulama bahwa Polrestabes Bandung menjamin keamanan ulama, jamaah masjid," ujarnya.
Ketua Nahdlatul Ulama Kota Bandung Maftuh Kholil berharap koordinasi ini bisa memberikan rasa aman. Sehingga masyarakat tidak lagi resah dan khawatir. "Mudah-mudahan orang stres dan gila tidak melakukan gerakan yang sama di waktu subuh dan sasarannya ulama," ujarnya.