REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- 60 persen anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel mengalami penyiksaan fisik dan psikologis. Dilansir Anadolu, Senin (12/2), Kelompok Tahanan Masyarakat Palestina mengatakan anak-anak di bawah umur mengalami penyiksaan fisik dan psikologis melalui beberapa cara, termasuk penahanan pada jam-jam malam dan pemukulan.
"Anak di bawah umur juga dikenai ancaman dan pengakuan yang diakukan di bawah tekanan. Mereka dijaga berjam-jam tanpa makanan atau minuman dan diinterogasi dalam waktu lama. Mereka juga menghadapi penghinaan langsung dan kata-kata cabul dilontarkan pada mereka," kata pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut berdasarkan tiga kesaksian dari tiga anak yang ditahan di Penjara Ofer di Tepi Barat. Mustafa al-Badan (17) Faisal al-Shaer (16) dan Ahmed al-Shalalda (15) mengatakan telah dianiaya selama penahanan dan interogasi di tangan pejabat Israel.
Untuk diketahui, Israel saat ini memenjarakan sekitar 6.500 warga Palestina. 350 orang diantaranya adalah anak-anak.