REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Depok menerjunkan 155 personel yang disebar di lima rayon. Langkah tersebut dilakukan guna pemeliharaan jaringan listrik sekaligus antisipasi adanya kerusakan akibat cuaca buruk di musim penghujan terutama banjir.
Personel disiagakan di wilayah layanan PLN, antara lain PLN Rayon Sawangan, PLN Rayon Depok Kota, PLN Rayon Cibinong, PLN Rayon Cimanggis Rayon Bojong Gede. "Personel PLN tersebut bekerja secara shifting selama 24 jam yang terbagi dalam tiga shift di tiap rayon. Mereka didukung berbagai peralatan yaitu travo bergerak dan mobil deteksi gangguan," ujar Manajer PLN Area Depok, Putu Eka Astara di Kantor PLN Depok, Senin (12/2).
Menurut Putu, cuaca buruk yang sedang melanda sejumlah daerah termasuk di Depok, membuat PLN Area Depok mencari cara agar pasokan listrik ke para pengguna tetap aman. PLN Depok telah melakukan persiapan teknis untuk menghadapi cuaca buruk yaitu dengan meninggikan gardu distribusi yang rawan banjir. Hal tersebut supaya tidak mengalami gangguan.
"Antisipasi yang dilakukan sudah direncanakan dengan baik, sehingga gangguan yang ditimbulkan tidak akan mengganggu distribusi ke pelanggan," terangnya.
Putu menambahan, selain petugas yang disiagakan dan gardu yang ditinggikan, pihaknya juga melakukan pengamanan untuk jaringan kabel yang berada di bawah tanah. Di dalamnya ada instalasi PLN dan pemutus otomastis, apabila ada gangguan yang mengancam.
"Beberapa waktu lalu, PLN melakukan pemadaman akibat banjir yaitu dua gardu di daerah Jalan Juanda dan Perumahan Pondok Duta. Tetapi tidak lama padamnya masih aman terkendali. Saya mengimbau masyarakat agar padamkan listrik jika ada potensi tergenang air," jelasnya.
Antisipasi kemungkinan tingginya curah hujan yang sering mengakibatkan banjir, PLN Depok juga melakukan sejumlah pencegahan dan pengamanan listrik. Langkah tersebut dilakukan guna mengurangi tingkat pemadaman pada saat banjir dengan menaikan posisi gardu listrik.
Peninggian gardu listrik merupakan salah satu langkah antisipasi dan untuk mengamankan Aset PLN agar tidak terendam banjir. Peninggian gardu distribusi dilakukan agar instalasi listrik di gardu distribusi tidak terendam air dan terjadi kerusakan saat banjir.
"Langah ini sudah direncanakan setiap tahun dengan membentuk tim penanggulangan banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir," tuturnya.
Putu mengutarakan, PLN juga memiliki pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan yang di dalamnya meliputi pusat data daerah beserta instalansi PLN yang rawan banjir. Selain itu pihanya juga melakuan pemantauan daerah yang mengalami pemadaman akibat banjir hingga pemulihan pasokan listriknya.
"Kami mengimbau masyarakat yang rumahnya tergenang air dan melampau posisi stop kontak, maka harus segera mematikan MCB di kwh meter sebagai tindak pemadaman. Sebab PLN tidak akan melakukan pemadaman jika posisi kwh masih dalam batas aman. Namun, jika menurut PLN banjir tersebut melampaui batas aman posisi kwh meter, tidak ada jalan lain listrik di lokasi sekitar rumah tersebut akan dipadamkan untuk menjaga menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Putu.