Senin 12 Feb 2018 16:13 WIB

2.200 Warga Filipina yang Kerja di Kuwait Siap Dipulangkan

Pemulangan massal dilakukan di tengah kabar sejumlah kasus pelecehan seksual.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: Wu Hong/Pool Photo via AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Lebih dari 2.200 warga Filipina yang bekerja di Kuwait siap menerima tawaran Presiden Rodrigo Duterte untuk dipulangkan. Pada Jumat (9/2), Duterte meminta Philippine Airlines dan Cebu Pacific untuk menyediakan penerbangan bagi orang-orang Filipina yang ingin meninggalkan negara tersebut.

"Kami diberitahu, ada 2.200 orang Filipina yang bersedia pulang ke rumah," kata Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello III, Ahad (11/2).

Bello menyampaikan, dua maskapai penerbangan telah mengatur penerbangan gratis dan di tahap pertama akan ada 500 pekerja Filipina yang tiba di tanah air. Meski demikian, beberapa dari para pekerja itu ada juga yang telah memperpanjang visa dan mengajukan amnesti di Kuwait.

Menurutnya, Pemerintah Filipina akan membantu pekerja yang dipulangkan untuk mencari pekerjaan di dalam negeri. "Kami mengikuti program reintegrasi. Kami memiliki program untuk mereka. Mereka akan diberi penghidupan. Kami sekarang sedang dalam proses mencari pasar alternatif, salah satunya adalah Cina dan bahkan Rusia," jelas Bello.

Filipina memutuskan untuk menunda pengiriman pekerja ke Kuwait pada Januari lalu, setelah kasus pelecehan yang dilakukan oleh sejumlah majikan. Pelecehan itu mendorong beberapa pekerjanya untuk melakukan bunuh diri. Duterte mengatakan penangguhan akan tetap dilakukan hingga waktu yang tidak ditentukan.

Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Khaled al-Jarallah mengungkapkan rasa duka cita atas kasus bunuh diri pekerja Filipina di negaranya. Ia mengatakan proses hukum telah diambil untuk menangani empat kasus bunuh diri yang disebutkan oleh Duterte.

Kementerian Luar Negeri Filipina memperkirakan, lebih dari 250 ribu warga Filipina bekerja di Kuwait, yang sebagian besar berprofesi sebagai pembantu rumah tangga. Selain di Kuwait, para pekerja Filipina juga tersebar di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement