REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Taliban Pakistan mengonfirmasi kematian militan senior mereka, Khalid Mehsud, dalam sebuah serangan pesawat tak berawak yang dilancarkan Amerika Serikat (AS), pada Kamis (8/2), di Waziristan Utara. Mehsud adalah wakil pemimpin Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP), faksi utama Taliban Pakistan garis keras.
TTP diduga bertanggung jawab atas puluhan aksi bom bunuh diri dan sejumlah serangan lainnya. Pada Desember lalu, orang-orang bersenjata dari kelompok militan ini menyerbu sebuah perguruan tinggi di Kota Peshawar di Pakistan, dan menewaskan sedikitnya sembilan orang serta melukai 36 lainnya.
Haroon Rashid, kontributor BBC Urdu di Pakistan mengatakan, kematian Mehsud akan melemahkan Taliban Pakistan. Kelompok ini terpaksa mengurangi aktivitas karena serangan militer Pakistan yang dinilai telah berhasil melemahkan mereka. Pejabat Pakistan mengklaim, banyak militan TTP yang terpaksa berlindung di Afghanistan sebagai akibatnya.
Mehsud, yang juga dikenal dengan nama Khan Said Sajna, adalah salah satu pemimpin militan terpenting yang tewas terbunuh sejak pembunuhan Hafiz Saeed Khan pada Agustus 2016. Saeed Khan adalah pemimpin ISIS di Afghanistan dan Pakistan.
Mehsud telah melakukan serangan militan tidak hanya terhadap militer Pakistan di Waziristan Selatan, tetapi juga di wilayah Pakistan lainnya. Dia bisa digambarkan sebagai penerus sejati dua pemimpin pertama TTP, yaitu Baitullah Mehsud dan Hakimullah Mehsud.
Pengaruhnya bisa dilihat dari bagaimana ia menantang Mullah Fazlullah, yang secara resmi menjadi pemimpin TTP ketiga setelah meninggalnya Hakimullah dalam serangan pesawat tak berawak pada 2014.
Mehsud menolak untuk menerima Mullah Fazlullah sebagai pemimpin TTP, terutama karena Fazlullah tidak berasal dari wilayah kesukuan dan tinggal di Afghanistan. Fazlullah mencoba untuk mengalah dan memberikan Mehsud jabatan sebagai pemimpin TTP di Waziristan Selatan.