Senin 12 Feb 2018 20:56 WIB

Kasus Penyerangan Gereja, Kapolri: Jangan Berspekulasi

Kapolri mengimbau jangan mau isu ini dimanfaatkan untuk adu domba

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan konferensi pers akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan konferensi pers akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta sejumlah kalangan agar tidak berspekulasi dan melemparkan opini yang bisa memecah belah masyarakat. Hal ini terkait kasus penyerangan terhadap Gereja Santa Lidwina, Bedog, Yogyakarta.

"Jangan berspekulasi dengan versi masing-masing yang tidak jelas. Jangan mau isu ini dimanfaatkan untuk mengadu domba antarelemen masyarakat kita," kata Jenderal Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2).

Pasalnya kasus seperti ini rentan memicu konflik antarumat beragama. Pihaknya pun meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus kepada aparat.

"Percayakan pada polisi, pemerintah. Saya juga sudah minta Panglima TNI untuk menurunkan intelijennya untuk mendalami dan mengembangkan kasus bersama polisi. Yang jelas, insya Allah ini bisa diatasi dan ditangani sesuai fakta yang ada," katanya.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) ini juga telah memerintahkan jajarannya untuk memperkuat pengamanan tempat-tempat ibadah. Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa 11 saksi untuk menelusuri berbagai kegiatan tersangka Suliyono selama singgah di Yogyakarta.

Dari keterangan para saksi, Suliyono singgah di Yogyakarta dalam perjalanannya dari Magelang, Jawa Tengah menuju Banyuwangi, Jawa Timur. Selama di Yogyakarta, tersangka menginap di masjid dan mushola. Hal ini diketahui dari rekaman CCTV.

Sebelumnya, seseorang tak dikenal menyerang Gereja Santa Lidwina, Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta pada saat umat Katolik melaksanakan ibadah misa, Minggu (11/2) pagi. Empat orang terluka dalam kejadian tersebut. Dua orang anggota jemaat gereja bernama Yohanes dan Budijono.

Seorang pastor asal Jerman bernama Romo Karl Edmund Prier, SJ dan seorang polisi yakni Aiptu Munir. Pelaku yang belakangan diketahui bernama Suliyono (22), warga Krajan RT 02 RW 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur ini akhirnya dilumpuhkan polisi karena tetap melawan.

Pelaku dibawa ke RS UGM, Sleman, DIY untuk menjalani perawatan. Sementara para korban dibawa ke RS Panti Rapih, Sleman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement