REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan hari peringatan bertajuk "Mengenang AM Fatwa". Dalam kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan kebiasaan AM Fatwa mengirimkan pesan tertulis kepada para pejabat Pemprov DKI.
Anies mengatakan, AM Fatwa pernah menjadi jajaran pimpinan di Pemprov DKI. Ia menjabat sebagai Kepala Direktorat Sosial Politik di masa kepemimpinan mantan Gubernur Ali Sadikin. Tak heran, kepergian Fatwa pada 14 Desember 2017 merupakan kehilangan bagi jajaran Pemprov DKI.
Rasa kehilangan itu tak hanya disebabkan karena riwayat Fatwa sebagai bagian PNS Pemprov DKI. Setelah tak memegang jabatan, ia dikenal sebagai orang rutin menyatakan dukungan dan kritik terhadap kebijakan pemprov. "Hampir semua jajaran kita secara rutin menerima SMS, WA, dari almarhum AM Fatwa," kata Anies di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/2).
Semasa menjadi anggota DPD RI, Anies mengatakan, AM Fatwa masih menunjukkan perhatiannya kepada DKI. Anies menyontohkan dukungan Fatwa dalam kasus Bukit Duri. Ketika dirinya memutuskan untuk tidak naik banding paskakekalahan Pemprov, Fatwa mengirimkan SMS khusus untuk mengucapkan terima kasih. "Terima kasih Saudara Gubernur. Dan kita tidak melanjutkan banding Bukit Duri. Dan itu diterima di jajaran kita," kata dia.
Acara peringatan "Mengenang AM Fatwa" dihadiri oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir, mantan Mendikbud Wardiman Djojonegoro, mantan Seskab RI Dipo Alam, Pendiri PAN sekaligus Mantan Ketua MPR Amien Rais, Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto Xavier Pereira Carlos, beberapa politisi senior, tokoh agama, tokoh masyarakat dan keluarga besar.