REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia akhirnya keluar sebagai juara ajang Test Event Asian Games 2018 cabang bola basket setelah mengalahkan India dengan skor 78-68 pada partai final di Hall A Basket, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (12/2). Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan di babak penyisihan.
Pelatih Fictor Roring mempercayakan starting five pada Xaverius Prawiro, Daniel Wenas, Jamarr Andre Johnson, Christian Ronaldo Sitepu dan Adhi Pratama. Permainan cepat langsung ditunjukkan Indonesia dengan Xaverius Prawiro yang menjadi motor serangan.
Tercatat 13 dari 15 point yang dibukukan Indonesia hingga menit ke-6, yang semua dikoleksi oleh pemain Pelita Jaya itu. Sementara India mengoleksi 9 angka.
India yang dimotori oleh Bhamara mencoba memaksimalkan pemain-pemain besarnya. Alhasil, India bisa mengejar poin. Namun hinggar kuarter pertama berakhir, Indonesia masih unggul 21-20.
Memasuki kuarter kedua, Fictor Roring masih menempatkan Andakara Prastawa sebagai point guard. Coach Ito, sapaan Fictor, ingin memainkan permainan cepat. Pemain Stapac Jakarta itu pun melakukan perannya dengan baik. Prastawa membukukan satu steal pada awal kurater kedua untuk membuat Indonesia memimpin 24-20.
India terlihat cukup kewalahan meladeni permainan cepat Indonesia. Namun, mereka berusaha untuk tidak terlalu terpancing. India sempat menekan melalui tembakan tiga angka, yang membuat unggul 28-27. Namun, Prastawa langsung membalas sehingga Indonesia kembali unggul 30-28.
Rotasi big man yang diterapkan Coach Ito juga cukup efektif. Cristian Ronaldo Sitepu, Valentinus Wuwungan, dan Adhi Pratama dirotasi untuk mematikan Bhamara dan Annaduai. Indonesia pun menutup interval dua kuarter pertama dengan keunggulan 39-30.
Pebasket putra Indonesia Adhi Pratama Putra (kanan) melakukan lay up saat laga final bola basket 18th Asian Games Invitation Tournament melawan India di Hall Basket Senayan, Jakarta, Senin (12/2). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Memasuki kuarter ketiga, Indonesia masih mempertahankan permainan menyerang. Namun, transisi dari offense ke defense sedikit lambat sehingga India berhasil mencuri beberapa poin.
Indonesia yang sudah menemukan ritme permainannya berhasil menekan. Tembakan tiga angka dari Prastawa mampu membuat Indonesia unggul 53-40.
Kredit juga perlu diberikan pada Jamarr Andre Johnson. Pemain naturalisasi Indonesia itu berhasil mencari celah di bawah ring India dengan tusukan-tusukannya yang tajam. Indonesia menutup kuarter ketiga dengan 58-45.
Di kuarter keempat, permainan semakin ketat. Center India, Satnam Singh Bhamara yang pernah didraft NBA ini benar-benar memaksimalkan keunggulan ukuran tubuhnya. Alhasil adu kuat di bawah ring dengan center Indonesia, Christian Ronaldo Sitepu, tak terhindarkan. Permainan menjadi cenderung keras.
India pun memperkecil selisih angka menjadi 65-69. Namun, dengan displin defence dan box out yang diperagakan Jamarr dan kawan-kawan, Indonesia berhasil mengonversi kegagalan percobaan angka India menjadi angka.
Hingga pertandingan menyisakan 1 menit 13 detik, Indonesia unggul 75-65. Indonesia pun terus melaju dan menutup pertandingan dengan kemenangan Indonesia 78-68.
Prastawa menjadi peraih angka terbanyak 18 angka diikuti Xaverius 15 angka dan Adhi Pratama 10 angka. Di kubu, India Aravind Annadurai mencetak double-double dengan 25 angka dan 19 rebound.
Suasana upacara pemberian medali usai laga final bola basket 18th Asian Games Invitation Tournament antara Indonesia melawan India di Hall Basket Senayan, Jakarta, Senin (12/2). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)