Senin 12 Feb 2018 23:07 WIB

KEK Sumatra Bersaing dengan Singapura dan Malaysia

Kawasan ekonomi khusus Indonesia perlu dibuat lebih menarik investor.

Red: Nur Aini
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan keterangan pencapaian tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (17/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan keterangan pencapaian tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sumatra, terutama sepanjang Selat Malaka akan menghadapi persaingan dari area sejenis di Singapura dan Malaysia.

"Yang perlu dicermati betul, di sebelah daerah Singapura dan Malaysia ada banyak KEK dan itu saingan kita," kata Darmin dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama operasional dan investasi KEK Arun Lhokseumawe di Jakarta, Senin (12/2).

Untuk menghadapi persaingan dengan kawasan ekonomi di Singapura dan Malaysia, Darmin menilai KEK di Indonesia perlu dibuat lebih menarik bagi investor.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut mengatakan KEK di Indonesia perlu lebih menarik dari sisi pelayanan oleh administrator dan badan usaha pembangunan dan pengelola (BUPP). "Kita harus bisa lebih menarik dari mereka supaya investor cepat datang, menarik tentunya dari sisi pelayanan pemberian izin dan pelayanan BUPP," ucap Darmin.

Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mendukung percepatan realisasi KEK Arun Lhokseumawe guna mendorong perekonomian daerah. Status lahan di kawasan tersebut juga telah tersertifikasi seluruhnya.

Ia menjelaskan empat lembaga pelaku konsorsium pengelola KEK Arun Lhokseumawe telah membentuk PT Patriot Nusantara Aceh sebagai badan usaha. Empat lembaga pelaku konsorsium pengelola KEK Arun Lhokseumawe adalah PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo I, dan Perusahaan Daerah pembangunan Aceh (PDPA).

KEK Arun Lhokseumawe berfokus pada sektor energi, petrokimia, agroindustri, logistik, industri pendukung ketahanan pangan, serta kertas kraft. "Kami perlu melakukan langkah cepat di lapangan, antara lain dilakukan percepatan penyelesaian rencana bisnis KEK Arun Lhokseumawe oleh konsultan internasional sehingga investor akan lebih tertarik," ucap Irwandi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement