Selasa 13 Feb 2018 00:16 WIB

20 Ribu Ton Beras Thailand Segera Masuk Sumut

Beras impor itu akan menjadi cadangan stok gudang Bulog.

  Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto:
Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Beras impor 20 ribu ton dari Thailand segera masuk ke Sumatera Utara melalui Pelabuhan Belawan pada 17 Februari 2018. "Dari rencana 34 ribu ton jatah Sumut, yang akan segera masuk masih 20 ribu ton," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Alwin di Medan, Senin (12/2).

Didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut, Misbah, Alwin mengatakan, beras dari Thailand itu nantinya akan langsung dibongkar dari kapal dan disimpan di gudang Bulog Sumut. Sisa impor sebanyak 14 ribu ton lagi belum dipastikan kapan masuk lagi ke Pelabuhan Belawan.

"Pemerintah pusat dan Sumut tetap berkoordinasi dan diharapkan sisanya segera masuk lagi," ujar Alwin.

photo
Ilustrasi Presiden merespons kenaikan harga beras dan menegaskan stok nasional di Bulog cukup.

Kepala Bulog Divisi Regional 1 Sumut Benhur Ngkaimi mengatakan, beras impor yang masuk melalui Pelabuhan Belawan itu akan menjadi cadangan stok gudang Bulog. "Begitu kapal sandar akan langsung dibongkar dan berasnya disimpan di gudang Bulog," katanya.

Dengan masuknya tambahan beras impor, maka tentunya stok beras di Gudang Bulog semakin banyak, katanya. Benhur menegaskan, stok beras harus aman apalagi dewasa ini Bulog sedang melakukan operasi pasar.

Operasi pasar bertujuan mengembalikan kestabilan harga beras di Sumut yang sebesar Rp 9.500 hingga Rp10.000 per kg dari pekan ini yang hasil pantauan Disperindag Sumut rata-rata masih Rp 11.217 per kg.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement