REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penangkapan Marianus Sae oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dilema. Pasalnya, PDIP tidak bisa mencabut dukungan terhadap Marianus di ajang Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT).
Menanggapi aturan tersebut, PDIP 'mengalihkan' dukungan ke Emiliana Nomleni, yang merupakan calon wakil gubernur (Cawagub) NTT. "Atas dasar hal tersebut, PDI Perjuangan menegaskan, representasi partai adalah Emiliana Nomleni, sosok Ibu yang tampilannya begitu sabar, sederhana, dan mampu hadir menampilkan karakternya untuk menjadi pemimpin yang baik," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Senin (12/2).
Hasto menilai, NTT memerlukan pemimpin perempuan, guna menghadapi berbagai karut marut persoalan korupsi tersebut. Meskipun Marianus Sae telah dibebastugaskan untuk tidak disuruh lagi, PDI Perjuangan terus mencermati persoalan tersebut guna mencari motif-motif politik dibalik persoalan tersebut.
Hasto juga mengatakan, DPP Partai meminta untuk terus melalukan konsolidasi, menjaga soliditas Partai, dan apa yang terjadi saat ini, menjadi ujian bagi Partai untuk terus memberikan dukungan pada Emiliana Emi. Dengan demikian kepentingan PDI Perjuangan di NTT adalah penguatan kepemimpinan perempuan Emiliana Nomleni.
"Partai akan terus mencermati dinamika politikpilkada tersebut," ujarnya.
(Baca: KPU: Parpol tak Bisa Cabut Dukungan kepada Bupati Ngada)