REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah perusahaan obat Jepang, Shionogi & Co mengklaim pihaknya telah bereksperimen menciptakan pil yang dapat membunuh virus flu hanya dalam satu hari. Dilansir di Live Science, Senin (12/2), The Wall Street Journal melaporkan, dalam uji coba klinis yang dilakukan, satu dosis obat yang dikeluarkan oleh perusahaan farmasi tersebut dapat menyingkirkan virus dari tubuh manusia dalam waktu rata-rata 24 jam.
Uji coba tersebut dilakukan terhadap pasien yang menderita flu di Jepang dan Amerika. Perusahaan tersebut mengatakan, obat yang dijadikan percobaan bekerja tiga kali lebih cepat dari obat antivirus lainnya. Obat itu sendiri disebut Tamiflu.
Obat tersebut menggunakan pendekatan berbeda untuk melawan flu dibandingkan obat lain. Virus flu menyebar melalui tubuh dengan menyerang sel. Begitu berada di dalam sel, ia membajak kerja sel, dengan memaksa sel untuk membuat salinan virus. Kemudian, virus yang baru disalin keluar dari sel, menyebar ke sel lain di dekatnya dan mengulangi prosesnya.
Obat-obatan yang ada, termasuk Tamiflu, bekerja untuk memblokir salinan virus tersebut keluar dari sel. Obat eksperimental tersebut, bagaimanapun, akan mengembalikan kerja sel seperti sebelumnya. Dimana, obat tersebut bekerja untuk memblokir virus dari pembajakan sel di tempat pertama.
Regulator obat Jepang, kemungkinan akan menyetujui obat tersebut untuk digunakan di Jepang pada awal Maret. Pembuat obat tersebut berencana mengajukan permohonan persetujuan di AS pada musim panas ini. Namun, obat tersebut kemungkinan belum bisa tersedia di AS hingga tahun depan.