REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- African National Congress (ANC) yang berkuasa di pemerintahan Afrika Selatan memberi waktu 48 jam kepada Presiden Jacob Zuma untuk mengundurkan diri, Senin (12/2). Keputusan ini diumumkan setelah ANC melakukan pertemuan ANC National Executive Committee (NEC) selama delapan jam.
Menurut lembaga penyiaran SABC, rombongan pemimpin partai Cyril Ramaphosa meninggalkan NEC pada pukul 22.30 waktu setempat mendatangi kediaman Zuma di dekat Union Buildings di Pretoria. Mereka menyampaikan pesan itu secara langsung.
Iring-iringan mobilnya kembali satu jam kemudian ke tempat pertemuan ANC semula. Pejabat ANC dan juru bicara Zuma sejauh ini belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Sejak Ramaphosa terpilih sebagai pemimpin ANC pada Desember lalu, Zuma telah beberapa kali didesak mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden setahun lebih awal. Pertemuan NEC di sebuah hotel di Pretoria diramaikan dengan perdebatan antara pendukung Zuma dan mereka yang mendukung perpindahan kekuasaan dari Zuma ke Ramaphosa.
Ramaphosa (65 tahun) mengatakan dia telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Zuma mengenai pemindahan kekuasaan. Pada Ahad (11/2), ia mengatakan pertemuan komite eksekutif partai tersebut akan menentukan nasib Zuma selanjutnya.
Eksekutif partai memiliki wewenang memerintahkan Zuma turun dari jabatannya sebagai kepala negara. Tahun lalu Zuma selamat dari permintaan NEC agar dia mengundurkan diri, tetapi kali ini desakannya semakin besar.
Masa jabatan Zuma sebagai presiden secara resmi berakhir pada pertengahan 2019 dan dia belum mengatakan secara terbuka apakah dia akan mengundurkan diri secara sukarela. Ia juga akan mendapatkan mosi tidak percaya di parlemen pada 22 Februari dan seluruh kabinetnya harus mengundurkan diri jika mosi tidak percaya diri itu berhasil.
Sejak menjadi Presiden Afrika Selatan pada 2009, Zuma telah banyak terlibat dalam sejumlah skandal. Dia berusaha memulihkan 783 kasus korupsi terkait kesepakatan pembelian senjata pemerintah senilai 30 miliar rand pada akhir 1990-an saat dia menjadi wakil presiden.
Beberapa anggota ANC dan oposisi mengatakan keluarga Gupta, teman-teman Zuma, telah memanfaatkan hubungan mereka dengan Zuma untuk memenangkan kontrak negara dan mempengaruhi kabinet. Namun Gupta dan Zuma membantah melakukan kesalahan. Ramaphosa telah menempatkan fokus pada pembasmian korupsi dan revitalisasi pertumbuhan ekonomi sejak mengalahkan mantan istri Zuma, Nkosazana Dlamini-Zuma, dalam kursi kepemimpinan ANC.