Selasa 13 Feb 2018 13:56 WIB

Kawasan Simatupang Bakal Jadi 'the Next Sudirman'

Simatupang akan menjadi daerah yang sangat berkembang.

South Quarter di kawasan TB. Simatupang,Jakarta Selatan.
Foto: south-quarter.com
South Quarter di kawasan TB. Simatupang,Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengembang PT Grage Trimitra Usaha yang membangun apartemen Izzara di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, menyatakan kawasan TB Simatupang bakal menjadi sentra bisnis berikutnya setelah kawasan Sudirman Jakarta. "Simatupang akan menjadi daerah yang sangat berkembang, the next Sudirman," kata Presiden Direktur Grage Trimitra Usaha Nugrahadi Darmawan dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (13/2).

Dia berpendapat, kawasan Simatupang juga memiliki karakteristik yaitu lebih banyak perusahaan perminyakan dan batubara yang berkantor di sini. Berbeda dengan kawasan Sudirman yang lebih banyak perusahaan jasa finansial.

Selain itu, dia mengatakan, di kawasan Simatupang juga sedang dibangun akses tol Depok-Antasari. Dan ke depannya juga ada rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Depok langsung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Nanti ini akan menjadi daerah yang cukup ramai dan pesat dengan beberapa perkantoran yang juga sedang dibangun," katanya.

Sebelumnya, konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan kondisi terkini terkait industri properti di kawasan Jakarta dan sekitarnya mulai menunjukkan kebangkitan setelah relatif stagnan pada periode sebelumnya. "Tingkat permintaan perkantoran yang meningkat di kuartal IV mampu memberi kesan bahwa industri properti mulai bangkit kembali," kata Head of Research JLL Indonesia, James Taylor, dalam paparan properti di Jakarta, Rabu (7/2).

James mengakui bahwa pada 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk industri properti, khususnya sektor perkantoran, dengan banyaknya pasokan gedung perkantoran yang terbangun. Namun sejumlah indikasi, menurut dia, menunjukkan hal yang positif seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,1 persen y-o-y pada 2017, dengan pertumbuhan 5,2 persen pada kuartal IV, serta tingkat inflasi yang sesuai target.

Sementara untuk sektor lainnya seperti ritel cenderung stabil karena tidak adanya pasokan baru. Sedangkan sektor pergudangan modern masih merupakan sektor yang cukup diminati baik oleh investor maupun penyedia jasa logistik dan pelaku e-commerce.

Sedangkan Head of Advisory JLL Indonesia, Vivin Harsanto memaparkan, pertumbuhan ekonomi nasional merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka mendongkrak sektor properti yang selama beberapa waktu terakhir mengalami stagnasi. Sehingga pemerintah diharapkan menjaga momentum pertumbuhan tersebut.

Menurut dia, hal ini dapat terlihat erat kaitannya terhadap tingkat permintaan pasar perkantoran seperti di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya. Vivin mengutarakan harapannya agar pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun ini dapat terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Dengan didukung pembangunan infrastruktur dan perbaikan peringkat kemudahan berinvestasi, dia mengatakan, maka pengembang bisnis properti juga diharapkan dapat memanfaatkan dan mencermati hal itu sebagai peluang dan membaca permintaan pasar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement