REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan mengaku tidak terlalu mempermasalahkan kebijakan The Badminton World Federation (BWF) soal 12 turnamen per tahun. Ia mengaku harus benar-benar siap mengikuti aturan itu.
"Menurut saya nggak terlalu bermasalah ya, kalau buat saya ya mungkin harus lebih siap lagi kebugaran fisik nya, apalagi kalau nanti pertandingan beruntun terus," kata Hendra kepada Republika.co.id, Selasa (13/2).
Selain itu, atlet berusia 33 tahun tersebut juga setuju soal sejumlah negara yang akan mencoba memberi masukan terhadap BWF. Hampir seluruh negara merasa keberatan, karena atlet berpotensi terforsir.
Mantan atlet ganda putra peringkat satu dunia itu juga mengamini jumlah minimal 12 turnamen bisa cukup membebani atlet senior. Tetapi ia menegaskan tetap siap andai kebijakan tersebut tidak dibatalkan.
"Terutama untuk yang senior pasti lebih capek, saya setuju kalau kasih masukan ke BWF, tapi seandainya tetap seperti ini ya mau nggak mau kami harus siap saja," jelas pasangan Mohammad Ahsan itu.
Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) telah resmi mengumumkan penamaan turnamen internasional untuk periode 2018-2021 yang berlangsung di Guangzhou, Cina, 8 Januari lalu. BWF World Tour adalah rangkaian 26 turnamen yang wajib diikuti para pemain dunia teratas di nomor tunggal (putra dan putri) serta ganda (putra, putri, dan campuran).