Selasa 13 Feb 2018 14:53 WIB

Investor Asing Jajaki KEK Arun Lhokseumawe

Investasi baru tersebut dapat menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja di Aceh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Proyek infrastruktur bisa dijadikan lahan investasi
Proyek infrastruktur bisa dijadikan lahan investasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, Irwandi melaporkan perkembangan investasi di Aceh.

Salah satunya yakni menyampaikan laporan tentang operasional dan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Irwandi mengatakan, sudah ada beberapa perusahaan asing yang menjajaki investasi di wilayah KEK tersebut dan sebagian besar bergerak di sektor energi.

"Di bidang energi, yang hampir jadi antara lain dari Turki ada dua perusahaan yakni PT Hitay di bidang panas bumi dan Aksa Enerji Uretim di bidang pembangkit listrik tenaga gas, sedangkan di bidang PLTA kebanyakan dari Cina," ujar Irwandi ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Selasa (13/2).

Irwandi mengatakan, nilai investasi dari perusahaan-perusahaan tersebut sekitar Rp 15 triliun untuk tahun berjalan. Sejauh ini perusahaan asing ini sedang melakukan survei. Irwandi memperkirakan, investasi baru tersebut dapat menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja di Aceh.

Terkait dengan perizinan investasi, Irwandi mengatakan, pemerintah daerah Aceh selalu memberikan kemudahan-kemudahan kepada investor. Menurutnya, kesulitan perizinan justru terjadi di pemerintah pusat.

"Izin selama ini justru (kesulitannya) di pusat, kalau di Aceh cepat," kata Irwandi.

Irwandi mengatakan, wakil presiden berpesan agar pemerintah daerah Aceh dapat mempercepat investasi dan penyerapan tenaga kerja. Adapun tingkat pengangguran di Aceh masih 12 persen.

Diketahui KEK Arun Lhokseumawe sudah mulai dimasuki oleh investor setelah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama operasional dan investasi. Penandatanganan investasi KEK Arun tersebut diantaranya PT Pelindo I dengan PT Aceh Makmur Bersama mencakup pembangunan tangki timbun minyak sawit mentah yang ditergetkan beroperasi pada Mei 2018. Kemudian, PT Pelindo I dan PT Sinergi Tangguh Raya kerja sama di bidang usaha kayu lapis daengan target pembangunan Juni 2018.

Selain itu, terdapat perjanjian kerja sama kegiatan operasional barang milik negara berupa aktiva kilang LNG Arun antara Lembaga Manajemen Aset Negara dan PT Patriot Nusantara Aceh sebagai pengelola KEK Arun Lhokseumawe. Aktiva kilang LNG Arun ditetapkan sebagai bgaian dari KEK Arun berdasarkan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017. Secara keseluruhan luas KEK Arun Lhokseumawe mencapai 2.622,48 hektar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement