Selasa 13 Feb 2018 15:58 WIB

Harga Beras Masih Tinggi, Aiansi Petani: Perlu Operasi Pasar

Panen padi di sejumlah daerah tidak merata.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Harga Beras Masih Tinggi. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Harga Beras Masih Tinggi. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Petani menyebutkan, saat ini harga beras masih merangkak naik hingga melebihi Rp 12 ribu per kilogram, karena panen raya masih belum merata. Sekjen Aliansi Petani Indonesia, M Nuruddin menilai, perlu operasi pasar untuk mengatasi hal tersebut.

"Pemerintah mau tidak mau untuk menekan inflasi harus operasi pasar dengan beras impor, sampai panen raya di awal bulan Maret," ujar M Nuruddin kepada Republika.co.id, Selasa (13/2).

Nuruddin menjelaskan, saat ini baru terdapat beberapa tempat yang sudah memulai panen, itu pun tidak merata. Beberapa daerah yang dapat panen dan tidak terdampak hujan lokal yang berakibat banjir antara lain Karawang, Indramayu, Malang, Banyuwangi, Sragen, Klaten, Boyolali dan sentra-sentra lainnya di Jawa Timur.

"Panen masih belum banyak, sebaran masih belum merata. Akhir bulan Februari atau awal Maret baru bisa menyeimbangkan antara kebutuhan nasional cadangan beras kita dengan volume produksi panen yang diproduksi di lahan pertanian kita," tutur Nuruddin.