REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dua bocah asal Kabupaten Indramayu dicurigai mengalami difteri. Meski hasil pemeriksaan kulturnya belum keluar, namun Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu sudah memberikan tata laksana penanganan keduanya di rumah sakit.
Adapun kedua bocah itu masing-masing berumur lima tahun asal Kecamatan Patrol dan umur sepuluh tahun asal Kecamatan Arahan. Bocah yang berumur sepuluh tahun itu mulai dirawat di RSUD Indramayu pada 2 Februari dan bocah yang berumur lima tahun tersebut dirawat di rumah sakit yang sama pada 5 Februari.
"Benar, mereka suspect/dicurigai difteri," ujar Kepala Dinas Kesehatan KabupatenIndramayu, Deden Bonni Koswara, kepada Republika.co.id, Selasa (13/2).
Adapun keluhan yang diderita kedua pasien itu sama. Mereka menderita demam tinggi disertai nyeri tenggorokan dan sakit saat menelan makanan. Selain itu, pasien mengeluhkan terkadang sesak nafas.
Deden menyatakan, dua pasien itu sudah diberikan tata laksana penanganan di RSUD Indramayu dan tata laksana surveilansnya. Pihaknya pun sudah mengirimkan kultur mereka ke provinsi untuk memastikan apakah keduanya positif difteri atau bukan.
"Hasilnyasampai saat ini belum keluar," kata Deden.
Deden mengatakan, berdasarkan keterangan dari keluarga pasien, imunisasi lengkap telah diberikan kepada anak mereka. Saat ini, kondisi kedua pasien pun sudah membaik. Bahkan, mereka sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Deden mengakui, sepanjang tahun ini ada beberapa pasien yang dicurigai/suspect difteri.Namun, hasil pemeriksaan kultur terhadap mereka menunjukkan hasil yang negatif.