Selasa 13 Feb 2018 17:22 WIB

Pasangan Mantra-Kerta Acungkan Salam Dua Jari

KPUD Bali hari ini melaksanakan pengambilan nomor urut peserta Pilgub Bali 2018.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Calon Gubernur/Wagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kedua kiri)-Ketut Sudikerta (kiri) dan Wayan Koster (kedua kanan)-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kanan) menunjukkan nomor urut masing-masing saat rapat pleno pengundian nomor urut di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Selasa (13/2).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Calon Gubernur/Wagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kedua kiri)-Ketut Sudikerta (kiri) dan Wayan Koster (kedua kanan)-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kanan) menunjukkan nomor urut masing-masing saat rapat pleno pengundian nomor urut di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Selasa (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali mengikuti pengundian nomor urut pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018 di Gedung Wisma Sabha, Kantor Gubernur Bali, Selasa (13/2). Pasangan I Wayan Koster - Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mendapat nomor urut satu, sementara Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra - Ketut Sudikerta mendapat nomor urut dua.

Tim sukses dan pendukung kedua pasangan menyambut gembira ketika kedua pasangan calon membuka tabung berisi nomor yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali. Yel-yel dan teriakan semangat meramaikan Wisma Sabha ketika kedua calon gubernur menunjukkan nomor masing-masing.

Pasangan Mantra-Kerta mengacungkan salam dua jari. Angka dua merupakan perlambang dari kehidupan yang selalu terdiri dari dua sisi, seperti perempuan dan laki-laki.

"Dalam tataran normatif, dua jari berarti victory (kemenangan)," kata Rai Mantra dijumpai Republika, Selasa (13/2).

Baca: Pilkada Bali Jadi Sorotan Dunia Jelang Konferensi IMF-WB.

Rai Mantra berharap massa pendukungnya untuk menjaga etika, menjaga sopan santun untuk memenangkan harapan masyarakat. Masyarakat Bali menginginkan kedamaian, kesantunan, disertai dengan kerja nyata.

"Jika tidak santun, harapan masyarakat tidak tercapai, pikiran masyarakat bisa berubah, dan ini bahaya. Yang kita inginkan adalah pilkada yang shanti lan jagadhita (bahagia dan damai)," kata Rai Mantra.

Mantra-Kerta mengantongi 28 kursi, diusung Partai Golkar (11 kursi), Demokrat (8), Gerindra (7), dan Nasdem (2). Pasangan ini juga didukung PKS, PBB, dan Perindo, serta membidik 60 persen suara dari sembilan kabupaten dan kota di Bali.

"Kami berharap target setinggi-tingginya, di atas 60 persen. Kita harus hitung-hitungan nanti. Yang jelas, kita harus menang di semua kabupaten dan kota," katanya.

Lawan politiknya, pasangan KBS - Ace mengantongi 27 kursi, diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (24 kursi), Hanura (1), PAN (1), dan PKPI (1). Keduanya juga didukung PKB dan PPP, membidik 70 persen suara dari seluruh Bali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement