REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sriwijaya FC optimistis bisa mengalahkan Bali United pada leg kedua babak semifinal Piala Presiden 2018. Pada Rabu (14/2) kedua klub akan kembali berjumpa di Stadion Kapten Wayan Dipta di Gianyar, Bali, untuk memperebutkan tiket ke babak final gelaran pramusim Liga 1 2018 tersebut.
Manajer Sriwijaya Achmad Haris mengaku timnya dalam kondisi solid di laga tandang kali ini. "Kami percaya pelatih sudah merencanakan pola permainan untuk pemain-pemainnya besok. Dan kami percaya bisa pulang dengan hasil kemenangan," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/2).
Sriwijaya punya modal bagus di laga tandang kali ini. Saat menjamu Bali di Stadion Jakabaring, Palembang, pada Ahad (11/2), skor pertandingan berakhir imbang tanpa gol atau 0-0. Hasil tersebut membuat para pemain Laskar Wong Kito tanpa beban saat tandang ke markas Bali nanti.
Akan tetapi tanpa beban tersebut, bukan berarti tak ada perlawanan. Kesebelasan tuan rumah tentu juga diuntungkan dengan tampil di kandang sendiri. Hasil imbang tanpa gol saat laga pertama, diprediksi membuat Bali bermain lebih agresif saat di kandang sendiri.
Ada satu keuntungan lain bagi Bali saat menjamu Sriwijaya nanti, yaitu absennya pemain depan Sriwijaya Manuchekhr Dhzalilov. Pemain asal Tajikistan tersebut terpaksa absen di Wayan Dipta lantaran akumulasi kartu kuning.
Pelatih Sriwijaya Rahmad Darmawan mengatakan, absennya Dzhalilov merupakan kerugian. Tetapi, lanjut dia, tim kepelatihan sudah punya pemain pengganti yang tak kalah tajam di lini depan.
Sedangkan dari kubu Bali, pelatih Widodo C Putro sudah mengantisipasi laga krusial ini. Sejumlah pemain utama seperti Ilja Spasojevic, diistirahatkan dalam laga krusial lain saat menjamu Yangon United pada penyisihan Grup G Piala AFC 2018, Selasa (13/2).
Klub manapun yang menang dalam laga antara Bali dan Sriwijaya nanti, sudah ada tim yang siap menantang di babak final, yakni Persija Jakarta yang sukses menumbangkan PSMS Medan dengan skor agregat 5-1. Laga final Piala Presiden akan digelar di Stadion utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada 17 Februari mendatang.