REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) menilai lintasan lompat galah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, masih terlalu pendek untuk dipakai pada penyelenggaraan Asian Games 2018. "Lintasan lompat galah bagi atlet kami sudah mepet, apalagi untuk atlet-atlet lain di Asia," kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar PASI Mustara di sela-sela perlombaan atletik Kejuaraan Uji Coba Asian Games di Jakarta, Selasa (14/2).
Mustara mengkhawatirkan akan muncul keluhan dari para atlet dan pelatih negara-negara Asia terkait lintasan ancang-ancang lompat galah yang terlalu pendek di Stadion Utama GBK. Pelatih lompat galah pemusatan pelatihan nasional PB PASI Sainih mengatakan atlet-atlet Indonesia yang mengikuti kejuaraan uji coba itu menggunakan awalan 14 langkah sebelum melompat.
"Nanti akan ada atlet lain dari Asia yang punya postur lebih tinggi. Mereka seringkali menggunakan awalan 20 langkah hingga 22 langkah," ujar Sainih.
Pada Turnamen Invitasi Asian Games 2018 cabang olahraga atletik, nomor lompat galah putra hanya diikuti tiga atlet Indonesia tanpa ada satu pun atlet negara lain yang turut serta. Sainih mengatakan atlet-atlet lompat galah Asia menggunakan awalan 20-22 langkah untuk melompat 5,4 meter hingga 5,5 meter.
Lintasan lompat galah itu menjadi salah satu temuan arena perlombaan cabang atletik dalam kejuaraan uji coba. Sebelumnya, bak pasir nomor lompat jauh yang terlalu dekat dengan pagar lintasan lari.