REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penantian panjang seorang penggemar Inter Milan asal Kebumen Jawa Tengah bertemu idolanya Javier Zanetti menjadi kenyataan. Di Hotel Fairmount Jakarta, Rabu (14/2), impian Safrudin, pria yang sejak 1995 mengidolakan mantan pemain Inter asal Argentina ini terwujud dalam acara meet and greet.
Safrudin (37) mengungkapkan rasa senangnya usai berjumpa dengan idolanya. "Senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan Zanetti. Saya datang kemarin sore dari Kebumen dengan biaya sendiri," kata wiraswasta ini.
Ia mengaku jatuh hati pada Inter karena menyukai kostumnya. Saat itu, kata dia, Massimo Moratti baru menjabat sebagai presiden Inter Milan dan Zanetti menjadi pemain pertama yang didatangkan Moratti.
"Sampai saat ini masih respek dengan Zanetti" ujar Udin panggilan akrab Safrudin.
Udin yang juga pengurus Inter Club Indonesia untuk wilayah Kebumen menceritakan, hanya 10 fan Inter yang dipilih dalam acara meet and greet dengan Zanetti, eks kapten yang sekarang menjabat sebagai wakil presiden Inter pada Rabu siang di Hotel Fairmount, Jakarta.
"Saya salah satu yang beruntung. Untuk acara ini, Inter Club Indonesia Pusat bikin kuis, mencari 10 orang yang mengidolakan Zanetti. Kami diminta mengunggah video singkat bukti kecintaan pada Zanetti. Saya punya koleksi 20 kaos Zaneti, mulai dari 1995 hingga yang terbaru," jelasnya.
Selain 20 jersey Zanetti, Udin total memiliki sekitar 40 kaos Inter. Ada yang bertuliskan nama Ronaldo, Recoba, Vieri, Cordoba, dan Diego Milito. Untuk memperoleh jersey tidak mudah, apalagi yang keluaran lama. Harganya pun tidak murah. Namun bagi Udin, demi kecintaan terhadap Zanetti, semangat memburu jersey tersebut terus dilakukan. Ia berburu secara daring maupun dari para kolektor lainnya.
Usai acara meet and greet dengan Zaneti, Udin bersama sembilan Internisti, sebutan untuk penggemar Inter, yang beruntung mengikuti acara jumpa pers. Sebelum acara berlangsung, mereka dengan kompak menyanyikan lagu 'C'e Solo Inter' (Hanya Satu Inter). Aksi ini mendapat sambutan dari Presiden Inter Milan Erick Thohir yang meminta mereka bernyanyi dengan berdiri.
Kemeriahan semakin menjadi, ketika Zanetti masuk ruang jumpa pers, yang disambut yel-yel oleh para Internisti. Ini membuat Zanetti beberapa kali melambaikan tangan dan juga menepukkan ke dadanya.