REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inter Milan mendirikan akademi sepak bola di Indonesia. Wakil Presiden Inter Javier Zanetti menilai hal ini bisa berdampak bagi perkembangan talenta lokal.
"Ini memudahkan anak-anak Indonesia membangun mimpinya," kata legenda Nerazzurri di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (14/2).
Zanetti menerangkan, secara teknis, ada pembagian metodologi kepelatihan. Tim dari Inter bekerja sama dengan pelatih lokal mengembangkan potensi anak-anak di negara tempat sekolah bola dibangun. "Anak-anak membangun negaranya, memahami aturan sepak bola internasional, dan mempertahankan standar moral yang tinggi," ujar dia.
Zanetti menilai Indonesia memiliki basis penggemar Nerazzurri yang fanatik. Akademi ini sangat penting untuk kemajuan sepak bola salah satu negara Asia Tenggara ini. Namun, untuk menjadi pemain yang berkiprah di tim senior La Beneamata, butuh perjuangan panjang.
Presiden Inter Erick Thohir berpendapat, segala sesuatu bisa terjadi. Dalam pengertian, kemungkinan pemain Indonesia bermain di Inter tidak pernah tertutup. Klub tersebut terus menjaring bakat lokal lewat berbagai kompetisi.
"Mungkin saja. Inter akademi juga punya pertandingan global. Tapi yang dibilang Zanetti dan direktur akademi, untuk menjadi seorang pemain, punya hal panjang yang harus dipersiapkan. Harus berlatih, disiplin, dan lain lain. Kami harapkan juga pemain sepak bola di Indonesia juga harus siap. Tidak hanya fisik, tapi karakter," ujar Erick menjelaskan.
Director of Global Youth Business of FC Internazionale Barbara Biggi menambahkan, tujuan utama didirikannya akademi Inter di Indonesia adalah melatih bakat muda setempat. Namun untuk menjadi pemain yang berlaga di level tertinggi butuh banyak pengorbanan. Ia tidak membantah, dalam sepak bola profesional, kunci sukses klub di masa depan adalah adanya akademi.