REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil penyisiran petugas, tidak ditemukan bom di Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kabupaten Garut, Jawa Barat seperti diterorkan dalam pesan singkat telepon seluler, Rabu (14/2) pagi. "Situasi sudah aman, warga diminta untuk tetap tenang, tidak panik," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna, usai pemantauan Kantor Cabang BRI Garut di Garut, Rabu.
Ia menuturkan tim Gegana Brimob Polda Jabar sudah diterjunkan untuk menyisir seluruh tempat kantor perbankan tersebut di Jalan Ahmad Yani di kawasan perkotaan Kabupaten Garut. Meskipun situasi sudah aman, kata Budi, jajarannya tetap siaga dan terus mensterilisasikan lingkungan Kantor BRI Garut maupun daerah sekitarnya.
"Meski sudah aman, hingga saat ini ada proses sterilisasi," katanya.
Ia mengungkapkan ancaman teror bom itu bermula dari pesan singkat telepon seluler yang diterima BRI Pusat, lalu disampaikan ke Kantor Wilayah BRI Jawa Barat hingga BRI Garut. Ancaman teror bom itu, kata dia, ditujukan kepada seluruh kantor BRI di Garut, selanjutnya kepolisian mengantisipasinya dengan mensterilisasi dan mengamankan kantor bank tersebut.
"Ancaman ini kepada seluruh kantor BRI Garut," kata dia.
Ancaman bom itu, telah menyebabkan semua pegawai maupun masyarakat keluar dari Kantor Cabang BRI Garut guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya, petugas kepolisian mengamankan kantor tersebut dan menyisir setiap tempat dalam kantor, serta memasang garis polisi.
Isi pesan singkat yang disampaikan melalui telepon seluler itu berisikan ancaman akan terjadi ledakan bom pukul 12.30 WIB. Namun, hingga waktu tersebut lewat tidak ada insiden ledakan.