Jumat 16 Feb 2018 06:05 WIB

Ikhlas, Kunci Ketenangan dalam Hidup

Jika dia dalam kondisi ikhlas level tinggi itu maka jiwanya tenang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikhlas membuat Umat Islam terhindar dari menjadi umat penyembah berhala. (ilustrasi)
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Ikhlas membuat Umat Islam terhindar dari menjadi umat penyembah berhala. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iklhlas bisa menjadi pengantar jiwa menjadi sehat. Ahli Psikologi Islam Mohamad Soleh mengatakan hal itu selaras dengan quran Surat Al-Fajr ayat 27 yang berbunyi 'Wahai Jiwa yang Tenang'. Dilanjutkan dengan ayat 28: kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang meridhoi dan mendapatkan ridhoNya.

Disini artinya, untuk memiliki  jiwa yg tenang, kita perlu meridhoi dulu apapun yang kita dapatkan atau alami saat ini, dengan begitu maka hati kita lebih ikhlas, menerima diri, bersyukur dan berujung pada menjadi hati yang lebih tenang.

Di situ Allah memanggil umat yang jiwa-jiwa-nya tenang dengan maksud ketenangan jiwa didapati jika hati ikhlas mengahadapi apapun di dunia ini.  "Seseorang akan powerful empowering, jika dia dalam kondisi ikhlas level tinggi itu maka jiwanya tenang, hatinya tenang, pikirannya poitif, dan apapun yang terjadi dia ridho dengan kondisinya sehingga mudah dapat petunjuk Allah," ujar Soleh ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (14/2)

Menurut penulis buku Smart Empowerment Technique (SET) ini, orang  sehat jika jiwanya tenang dalam artian di sini adalah keridhoan diri. Sebab, semua adalah milik Allah.

"Bagaimana ciri orang ikhlas level tinggi? yaitu tenang dan kembali ke tuhan dengan cara meridhoi kondisi kita saat ini, menerima apa adanya, kalau diri kita sendiri ridho, bagaimana Allah, pasti ridho, karna Aku adalah prasangka hambaku," kata dia.

Soleh mengaskan jika manusia berkeinginan sehat mental dan ijwa, manusia harus berserah diri sesuai dengan definisi Islam itu sendiri yaitu berserah diri. Hal itu, adalah ikhlas level tinggi.

Contoh kasus ia mencontohkan para calon kepala daerah yang mesti ikhlas sebagian assetnya disodahkohkan untuk kepentingan kampanye-nya. Jika tujuannya baik dan ikhlas karena Allah dan ingin berniat mengabdi untuk negara dengan memakmurkan rakyat, maka kata dia Insyallah Allah akan meridhoi.

"Kalau mau ikut pilkada atau pemilihan pemda, kita harus ikhlas dengan apa yang kita keluarkan, ikhlasin jangan pernah berharap balik modal. Kalau balik modal hancur sudah," ujar soleh. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement