REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layar bioskop Indonesia semakin diramaikan dengan film-film bernuansa religi. Salah satu yang akan segera rilis adalah film berjudul Guru Ngaji. Film garapan rumah produksi Chanex Ridhall Pictures ini mengangkat tokoh utama seorang guru ngaji yang sekaligus berprofesi sebagai badut.
Rosa Rai Djalal selaku produser menuturkan film ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Agar alur cerita makin kuat, serangkaian riset seputar profesi ngaji di berbagai daerah pun dilakukan. "Film ini membawa pesan keikhlasan, persahabatan, dan toleransi. Inilah Islam Indonesia yang selalu membantu sesam tanpa memandang latar belakang," kata Rosa saat berkunjung ke kantor Republika, hari ini (14/2).
Pesan mengenai toleransi ditunjukkan lewat hubungan baik antara guru ngaji bernama Mukri yang diperankan oleh Donny Damara dengan Alung yang dibawakan oleh Verdi Soleman. Mukri merupakan badut yang bekerja untuk pasar malam yang dikelola oleh Alung.
Relasi keduanya pun tak sebatas hubungan pekerjaan. Alung tak segan membantu membangun Masjid sementara Mukri juga membantu kelancaran perayaan Natal. Kendati menampilkan keberagaman, Rosa menyatakan tak ada adegan-adegan sensitif yang berpotensi memicu kontroversi.
Adegan-adegan dalam film yang mengambil lokasi syuting di Boyolali ini disebutnya ringan. Karena, film tersebut menyasar segmen semua umur. Selain menyampaikan pesan toleransi, film Guru Ngaji juga ingin menggugah kesadaran para penonton untuk mengapresiasi jasa-jasa guru ngaji.
"Film ini didedikasikan kepada seluruh guru ngaji yang ada di Indonesia," katanya. Guru Ngaji akan diputar serentak di bioskop-bioskop Tanah Air pada 22 Maret mendatang.