Rabu 14 Feb 2018 22:24 WIB

Dua Petinju Indonesia Lolos ke Final Invitation Tournament

Dua petinju Indonesia mengalahkan dua wakil Jepang di semifinal.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Petinju Indonesia Valentinus Nahak (kanan) melepaskan pukulan ke arah petinju Thailand Kritiphak Duangnut (kiri) saat pertandingan babak perempat final kelas Men's Fly (52 Kg) pada 18th Asian Games Invitation Tournament di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (12/2).
Foto: ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf
Petinju Indonesia Valentinus Nahak (kanan) melepaskan pukulan ke arah petinju Thailand Kritiphak Duangnut (kiri) saat pertandingan babak perempat final kelas Men's Fly (52 Kg) pada 18th Asian Games Invitation Tournament di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinju Indonesia Mario Blasius lolos ke final Invitation Tournament Asian Games 2018 di kelas bulu ringan 49 kg. Mario lolos ke final setelah mengalahkan petinju Jepang Tomoya Tsuboi.

"Tadi lawannya agak berat ya Jepang, soalnya dia pernah mengalahkan petinju kita, Cornelius Lawang di Presiden Cup 2015, dia salah satu petinju yang diandalkan juga," kata Mario, Rabu (14/2).

Mario mengatakan, ia cukup kesulitan menghadapi Tomoyo. Karena menurutnya Tomoya petinju yang terus menyerang. Jadi selama pertandingan Mario berusaha menjaga jarak.

"Saya bermain lebih panjang lagi, karena dia juga salah satu lawan paling berat ya, dari Jepang," kata petinju berusia 23 tahun tersebut.

Mario tidak menyangka bisa sampai final di Test Event Asian Games ini. Karena ia tidak diberi target apa pun dari pelatih. Di invitation tournament ini, laki-laki juga berprofesi sebagai anggota TNI ini hanya ditugaskan mencari pengalaman menghadapi Asian Games 2018 nanti.

Sementara itu, petinju Indonesia lainnya, Grave Suvon Simangungson juga berhasil lolos ke babak final setelah mengalahkan petinju Jepang, Hiroaki Kinjo.

Meski menang dan masuk final, Grace belum puas dengan penampilannya hari ini. Ia berharap penampilannya di final nanti lebih baik lagi. Karena di semifinal ini merasa terbawa permainan lawan dan staminanya terkuras. "Dia petinju yang cukup gigih, karena badannya lebih pendek dari saya makanya dia serang saya terus," kata dia.

Grace mengatakan untuk final nanti ia hanya butuh lebih tenang. Karena lawan yang akan ia hadapi nanti jauh lebih berpengalaman. "Tugas saya cuma satu, saya harus lebih tenang, mungkin kalau permainan saya seperti tadi saya akan kewalahan," jelas dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement