REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- KementerianKesehatan di Jalur Gaza mengatakan, jumlah operasi yang tertunda telah mencapai 500 operasi pada Rabu (14/2) waktu setempat. Kondisi ini terjadi setelah layanan higiened ihentikan di semua rumah sakit di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dikutip Middle East Monitor, juru bicara kementerian Ashraf Qedra mengatakan, alasan penangguhan operasi-operasi tersebut karena berkurangnya lingkungan kesehatanyang aman untuk hari keempat berturut-turut di fasilitas kesehatan.
Dikatakan Ashraf, layanan gigi dan pemeriksaan laboratorium telah menurun karena penghentian layanan higiene di pusat perawatan primer. Perlu diketahui bahwa perusahaan yang bertanggung jawab atas berhentinya layanan higiene di semua rumah sakit di Jalur Gaza karena mereka belum membayar tagihan sampai lima bulan berturut-turut.