REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat agar tidak mengkonsumsi Albothyl, hingga adanya klarifikasi resmi. Albothyl selama ini kerap dipakai sebagai obat sariawan.
Menanggapi hal tersebut, Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia Ida Nurtika mengatakan, perusahaannya masih terus mengumpulkan informasi dan data terkait produk Albothyl tersebut. Selain itu, PT Pharos juga terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan BPOM.
"Saat ini kami masih terus mengumpulkan informasi dan data terkait produk Albothyl. Kami juga terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan BPOM dan akan segera menyampaikan informasi resmi terkait hal ini kepada mayarakat," kata Ida saat dikonfirmasi oleh Republika.co.id, Jakarta, Kamis (15/2).
Sebelumnya diberitakan, Kepala BPOM Penny K Lukito mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsi Albothyl hingga adanya pernyataan resmi.
Beredar surat edaran BPOM yang menyatakan kandungan Policreculen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen tidak terbukti secara ilmiah sebagai obat luar. Kandungan ini diduga yang terdapat dalam produk Albothyl.