Kamis 15 Feb 2018 17:04 WIB

Budi Gunawan: Isu Penyerangan Tokoh Agama Dipelintir

Oknum tertentu telah memanfaatkan penyerangan untuk menyebarkan hoaks.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Budi Gunawan
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Budi Gunawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negra (BIN) Budi Gunawan mengatakan, kasus penyerangan terhadap tokoh atau institusi agama yang terjadi beberapa waktu terakhir tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Budi menyinyalir ada oknum-oknum tertentu yang mempolitisasi kasus ini sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Satu case dengan yang lainnya tidak ada keterkaitan, tapi memang ada pihak yang memelintir ini, kejadian kasus per kasus dipelintir dugaannya ingin membuat keresahan," ujar Budi ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (15/2).

Budi mengatakan, oknum-oknum tertentu telah memanfaatkan kejadian penyerangan tersebut untuk menyebarkan berita-berita hoaks melalui media sosial termasuk memunculkan kembali isu-isu lama seperti isu PKI.

 

Saat ini BIN dan Divisi Cyber Crime Polri sudah mengungkap beberapa pelaku yang memolitisasi kasus penyerangan terhadap pemuka agama. Budi mengatakan, kelompok yang ingin memolitisasi penyerangan pemuka agama berasal dari dalam negeri.

 

Sejauh ini sebanyak tujuh pelaku sudah diamankan dan aparat keamanan masih melakukan pengejaran pelaku lainnya di wilayah Sumatra Utara, Bogor, dan Jakarta.

"Ini kami sedang mengejar itu semua, kebanyakan dalam negeri dan hingga hari ini sudah sekitar tujuh tersangka kita amankan," kata Budi.

Budi membantah, BIN kecolongan atas kasus-kasus penyerangan terhadap pemuka agama di sejumlah daerah. Budi mengatakan, BIN sudah memprediksi akan ada berbagai bentuk kampanye hitam pada tahun politik ini.

"Enggak, karena kita sudah prediksi. Ini kan tahun politik dan kita sudah mengingatkan bahwa kampanye hitam dalam bentuk penggunaan media sosial untuk dipolitisasi akan marak," ujar Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement