REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berangkat dari kegelisahan Juniwati Masjchun Sofwan dalam pemberantasan pornografi dan pornoaksi terhadap anak, ia membuat lembaga swadaya masyakat (LSM) membentuk suatu wadah untuk para orang tua dalam mendidik anaknya supaya sehat menggunakan internet. Lembaga itu bernama Ortu Siber Indonesia.
Ortu Siber Indonesia didirikan atas kesepakatan Gerakan JBDK/Jangan Bugil Depan Kamera!, KIP3/Komite Indonesia untuk Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi, Perhimpunan MTP/Masyarakat Tolak Pornografi, serta Kesekretariatan JMS/Juniwati Masjchun Sofwan Center. Mereka bercita-cita menghimpun sumber daya Indonesia terbaik guna mengembangkan teladan pengasuhan era siber.
"Semua agama tak setuju adanya pornografi. Belakangan ini, ponsel sudah masuk ke desa-desa sampa anak kelas dua SD pun pakai. Bukannya tak boleh menggunakan, namun, mesti cerdas menggunakannya," ujar Komisaris Ortusiber.com, Juniwati saat peluncuran laman ortusiber.com di Slipi, Rabu (14/2) malam.
Menurutnya, setiap orang terlebih anak kecil dan remaja memiliki gawati atau ponsel pintar mestinya harus ada tujuannya. Untuk itu, ia menghadirkan konten-konten bermanfaat untuk para orangtua yang berguna mendidik anak-anaknya agar sadar dan dengan cerdas serta bertanggung jawab menggunakan internet.
"Jangan santai-santai saja, orang tua tidak tahu persis apa yang dilakukan anak-anak mereka di genggaman anak-anak (dalam hal ini penggunaan gedget)," kata dia. Untuk itu ortusiber hadir untuk menjadi pusat sumber daya pengasuhan era siber (serta hal-hal terkait), yang unggul, terkini, high-tech dan high-touch.
Sampai saat ini, tim ortusiber Indonesia terus melakukan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan ke berbagai wilayah, sekolah-sekolah, perhimpunan-perhimpunan orang tua dan kepada guru-guru serta masyarakat lain pada umumnya.