Kamis 15 Feb 2018 20:41 WIB

Jubir: MK Hormati Keputusan Dewan Etik Soal Arief Hidayat

Hal ini terkait banyaknya masyarakat yang meminta Arief mundur dari Ketua MK

Ketua MK Arief Hidayat
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua MK Arief Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono mengatakan pihaknya menghormati keputusan Dewan Etik MK. Hal ini terkait pelanggaran etik yang dilakukan oleh Hakim Konstitusi termasuk Ketua MK Arief Hidayat.

"Soal pelanggaran etik yang dilakukan oleh Hakim Konstitusi siapapun, itu adalah domain Dewan Etik," ujar Fajar di Gedung MK Jakarta, Kamis (15/2).

Fajar mengatakan hal itu menanggapi sejumlah masyarakat sipil yang menyatakan tidak percaya pada independensi MK dan meminta Ketua MK Arief Hidayat untuk mundur dari jabatannya. "Yang ingin dikatakan oleh MK sebenarnya boleh-boleh saja asumsi-asumsi kasus Prof Arief Hidayat mendasari itu semua," kata Fajar.

Fajar mengatakan sebelumnya Koalisi Selamatkan MK yang terdiri dari beberapa lembaga swadaya masyarakat mendatangi MK dan mempertanyakan putusan Dewan Etik terkait kasus dugaan lobi politik Arief Hidayat dengan pimpinan Komisi III DPR. Pada satu sisi, Koalisi Selamatkan MK dikatakan Fajar mempercayai Dewan Etik, namun mempertanyakan mengapa Dewan Etik tidak bisa membuktikan lobi politik tersebut.

"Jadi sebetulnya ini bukan persoalan percaya tidak percaya, tetapi karena asumsi-asumsi itu," ujar Fajar.

Terkait pernyataan sejumlah masyarakat sipil yang tidak percaya pada independensi MK, Fajar mengakui bahwa itu menjadi satu masalah baru. "Sebuah lembaga peradilan ini kan bisnis prosesnya itu kepercayaan, sehingga kepercayaan itu menjadi penting dan ketika lembaga peradilan tidak dipercaya itu menjadi masalah bagi negara ini," pungkas Fajar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement