REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan laporan warga melalui aplikasi Qlue mengalami penurunan. Karena, warga dapat melapor melalui email, pesan singkat, website dan sosial media lain.
"Jujur saja, karena ini gubernur dan wagub jaman 'now', agak turun laporan melalui Qlue, itu harus diakui. Dan kita ingin masyarakat tahu bahwa ada reporting melalui Qlue, ada melalui email, ada melalui sms, ada melalui website, ada melalui sosmed lainnya. Nah salah satunya melalui Qlue ini," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Dia berharap ke depan ada kerjasama untuk memberikan masukan bukan hanya dari segi pelayanan publik, tapi juga misalnya ada dugaan korupsi. Adanya dugaan penyelewengan di wilayah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah bisa dilaporkan di sini.
"Dan itu terpantau secara transparan dan terintegrasi. Itu yang menjadi keinginan kita di sini bahwa ke depan pelayanan dan apapun yang dilakukan oleh Pemprov DKI harus tentunya transparan dan melibatkan publik," kata Sandiaga.
Dan, laporan masyarakat menggunakan aplikasi Qlue diharapkan kerjasama ini akan berlanjut ke depan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga mulai Sabtu tanggal 18 November membuka pola pelayanan pengaduan masyarakat di tingkat kecamatan. Tujuannya agar warga yang memiliki masalah, dapat diselesaikan dengan cepat.
''Setiap kecamatan setiap hari Sabtu mulai jam 08.00-10.00 WIB itu menerima pengaduan masyarakat,'' katanya.