REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggandakan dukungan finansial untuk proyek tenaga surya di luar negeri. Lembaga keuangan internasional pemerintah, Overseas Private Investment Corporation (OPIC) meminjamkan lebih dari 630 juta dolar AS untuk proyek energi asing pada 2017.
Proyek energi asing tersebut, 90 persen diantaranya di sektor tenaga surya, tenaga angin, maupun proyek energi yang rendah karbon. Jumlah anggaran itu terbilang naik dibandingkan 2016 sebesar 797 juta dolar AS dengan alokasi 61 persen untuk proyek pembangunan energi ramah lingkungan.
Dilaporkan Reuters, Kamis (15/2), pinjaman OPIC untuk proyek tenaga surya meningkat dua kali lipat pada 2017 yakni sebesar 250 juta dolar AS. Anggaran ini digunakan untuk membangun energi tenaga surya di India, Afrika, dan Amerika Latin. Sampai berita ini diturunkan, juru bicara Gedung Putih Kelly Love tidak dapat dimintai komentar.
Diketahui OPIC adalah lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mendukung kebijakan luar negeri AS melalui investasi di luar negeri. Selama 40 tahun beroperasi, lembaga ini tidak dikenakan wajib pajak di AS.
Proyek energi terbarukan yang menerima dana dari OPIC pada tahun lalu yakni proyek pembangkit panas bumi di Honduras yang disponsori oleh Omet Technologies. Kemudian ada pula Orb Enrgy, sebuah perusahaan solar asal India yang didukung dana modal dari AS yakni Acumen Fund Inc sebesar 10 juta dolar AS.
Sejak 2011, terdapat lebih dari tiga perempat proyek pembangkit energi telah menerima dana OPIC. Diantaranya untuk membangun pembangkti listrik tenaga angin dan air.