REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Banjir bandang melanda Desa Kananta, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (15/2) sekitar pukul 15.30 Wita.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Agung Pramuja mengatakan, banjir bandang disebabkan curah hujan yang sangat tinggi dan mengakibatkan putusnya jembatan yang menghubungkan antara Desa Kanata Desa Sai.
"Jembatan yang berada di dusun Sowa yang penghubungkan antara Desa Kananta dan Desa Sai terputus karena tidak bisa menahan derasnya arus air," ujar Agung di Mataram, NTB, Kamis (15/2) malam.
Banjir mengakibatkan, sebuah rumah panggung roboh, hanyutnya sejumlah bagian dari rumah warga, hilangnya puluhan ternak, dan merusak puluhan hektar sawah. Agung menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam banjir ini.
"Banjir bandang terparah terletak di tiga dusun yaitu Dusun Talehe, Dusun Tuntu dan Dusun Sowa yang menghanyutkan 1 unit jembatan, 2 unit rumah, puluhan ternak, dan puluhan hektar sawah," lanjut Agung.
Agung menambahkan, pada pukul 17.20 Wita, banjir mulai surut dan kegiatan masyarakat kembali normal. Saat ini, lanjut Agung, petugas BPBD Kabupaten Bima sedang turun ke lapangan melakukan pendataan.
Selain itu, akses jalan menuju Desa Sai dan Desa Sampungu tidak bisa dilalui kendaran roda 2 maupun roda 4 karena putusnya jembatan dan mengakibatkan hancurnya lahan pertanian warga hingga ternak warga yang terseret banjir.
"Saat ini warga tiga fesa di Kecamatan Soromandi terisolir, sedangkan warga yang akan ke Desa Sai dan Desa Sampungu terpaksa menggunakan jalur laut menggunakan motor boat. Kendaraan warga juga diangkut menggunakan motor boat," kata Agung menambahkan.