REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Cina, pembeli terbesar surat-surat utang negara Amerika Serikat (AS), meningkatkan kepemilikannya pada Desember tahun lalu setelah memangkas 12,6 miliar dolar AS bulan sebelumnya. Departemen Keuangan AS mengatakan pada Kamis (15/2), Cina menambah kepemilikannya atas surat utang negara AS sebesar 8,3 miliar dolar AS menjadi 1,1849 triliun dolar AS pada Desember.
Cina tetap sebagai pemegang surat utang AS terbesar. Sementara Jepang, pemegang terbesar kedua surat utang AS, terus mengurangi kepemilikannya selama lima bulan berturut-turut. Kepemilikannya turun 22,6 miliar dolar AS menjadi 1,0615 triliun dolar AS.
Pada akhir Desember tahun lalu, kepemilikan asing secara keseluruhan terhadap surat utang negara AS, sedikit turun menjadi 6,3103 triliun dolar AS dari revisi November 6,3331 triliun dolar AS.
Cadangan devisa Cina meningkat untuk 12 bulan berturut-turut mencapai 3.1615 triliun dolar AS pada akhir Januari. Cadangan devisa negaranya akan terus bertahan stabil di masa depan, kata regulator valuta asing Tiongkok, mengutip fundamental ekonomi positif dan pemulihan ekonomi global.