Jumat 16 Feb 2018 09:44 WIB

Larangan Muslim Masuki AS Dinyatakan Inkonstitusional

Pengadilan menyatakan larangan bepergian bagi Muslim merupakan bentuk diskriminasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Demonstran memprotes perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang melarang Muslim dari tujuh negara memasuki AS. Protes berlangsung di depan Kedubes AS di Roma, Italia, 2 Februari 2017.
Foto: Alessandro Di Meo/ANSA via AP
Demonstran memprotes perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang melarang Muslim dari tujuh negara memasuki AS. Protes berlangsung di depan Kedubes AS di Roma, Italia, 2 Februari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya harus gigit jari lantaran upayanya membatasi imigran Muslim masuk ke Amerika digagalkan oleh Pengadilan Banding Federal di Virginia. Pengadilan menyatakan larangan bepergian bagi Muslim merupakan bentuk diskriminasi terhadap Muslim dan inkonstitusional.

"Memeriksa pernyataan resmi dari Presiden Trump dan pejabat eksekutif lainnya, bersamaan dengan itu sendiri, kami menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut mengarahkan kebencian terhadap Islam dan inkonstitusional," kata Hakim Ketua Roger Gregory seperti dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (16/2).
 
Gregory melanjutkan, mereka yang mengajukan tuntutan telah memberikan bukti yang tak terbantahkan bahwa Presiden Amerika Serikat secara terbuka sering mengungkapkan keinginannya untuk melarang Muslim masuk ke Amerika.
 
Kejadian terbaru yang menjadi bentuk larangan Muslim masuk ke Amerika yaitu dilarangnya sejumlah warga dari delapan negara masuk ke Amerika. Enam negara di antaranya merupakan negara mayoritas Muslim. Yaitu Chad, Iran, Libya, Somalia, Suriah dan Yaman. Dan sisanya adalah Korea Utara dan Venezuela.
 
Wakil Direktur Hukum Perhimpunan Sipil Amerika, Cecillia Wang, menyambut baik keputusan Pengadilan. Menurutnya upaya ilegal ketiga Presiden Trump untuk merendahkan dan mendiskriminasi Muslim melalui larangan imigrasi telah gagal di pengadilan lagi.
 
"Tidak mengherankan, Konstitusi melarang tindakan pemerintah memusuhi agama," ujarnya.
 
Trump seperti diketahui, dalam kampanyenya saat masih menjadi calon Presiden berjanji menghentikan masuknya imigran Muslim ke Amerika. Tiga kali Trump telah berusaha melaksanakannya tapi gagal karena dimentahkah oleh putusan lembaga peradilan.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement