REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dewan Muslim Inggris (MCB) menggelar acara tahunan bertajuk "Visit My Mosque" pada Kamis (15/2). Acara yang telah digelar sejak 2015 ini bertujuan mengundang warga Inggris ke masjid-masjid di sana agar mengetahui tentang ajaran dan nilai-nilai Islam.
Acara pembukaan Visit My Mosque tahun ini dilaksanakan di Pusat Warisan Budaya Muslim di London. Pada acara pembukaan digelar diskusi dan sesi tanya jawab dengan melibatkan peserta serta pengunjung.
Sekretaris Jenderal MCB Harun Khan mengungkapkan, sejak dihelat pada 2015 hingga saat ini, masjid yang berpartisipasi dalam Visit My Mosque kian bertambah. "Dimulai dengan 20 masjid pada 2015, prakarsa ini telah berkembang dengan popularitas, bertambah menjadi 80 dan 150 masjid di tahun-tahun berikutnya," ungkapnya, seperti dilaporkan laman Anadolu Agency.
Dia mengatakan, tahun ini setidaknya 200 masjid di seluruh Inggris berpartisipasi dalam acara Visit My Mosque. Adapun tema khusus yang diangkat tahun ini adalah "Open Doors, Open Mosque, Open Communities".
Menurut Khan masyarakat Inggris cukup mengapresiasi perhelatan Visit My Mosque. Terlebih saat Presiden Amerika Serikat (AS) menyuarakan diskriminasi terhadap Muslim melalui kebijakan larangan perjalanannya.
"Februari lalu dengan larangan perjalanan Muslim oleh Presiden Donald Trump, puluhan ribu warga Inggris berbondong-bondong ke masjid terdekat di lingkungan mereka untuk menunjukkan solidaritasnya (terhadap Muslim)," kata Khan menerangkan.
Anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris Emma Dent memberi dukungan pada perhelatan Visit My Mosque tahun ini. Menurutnya, acara seperti ini penting dihelat untuk melawan stigma dan stereotip. "Kalian sebagai sebuah komunitas telah mengajarkan saya banyak hal tentang agama dan kemanusiaan serta melawan streotip," ujarnya.
Dalam acara ini dikampanyekan bahwa masyarakat Inggris tidak hanya bisa mengunjungi masjid ketika acara Visit My Mosque dihelat. Masjid-masjid di sana selalu terbuka untuk masyarakat sepanjang tahun.